Analisajatim.id | Blora – Sebanyak 61 tim delegasi dari 35 daerah penghasil migas dan 26 BUMD migas se-Indonesia mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) 2025 di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Acara ini digelar pada 15 hingga 17 Oktober 2025 di Gedung PEM Akamigas Cepu dan dihadiri oleh Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, mewakili Menteri ESDM, Ketua Umum ADPMET, Al Haris, serta jajaran SKK Migas.
Rakernas ini bertujuan untuk menyatukan visi dan misi dalam pengelolaan potensi minyak dan gas bumi (migas) daerah yang lebih baik untuk produksi nasional.
Dalam sambutannya, Al Haris menekankan pentingnya peran daerah dalam memperkuat kontribusi terhadap sektor energi nasional.
“Daerah penghasil migas harus menjadi motor penggerak kemandirian energi nasional,” ujarnya.
Kepala BPSDM ESDM, Prahoro, mewakili Menteri ESDM, mengucapkan selamat atas terselenggaranya Rakernas ADPMET 2025 di Cepu, Blora.
“Sudah tepat dilaksanakan di Cepu, karena Cepu tidak hanya lokasi penambangan migas, tetapi juga pusat pendidikan SDM Migas,” ujarnya.
Bupati Blora, Arief Rohman, selaku tuan rumah, menyampaikan bahwa Rakernas ini memiliki tiga agenda utama, yaitu business matching dan update terkait participating interest 10 persen, rapat kerja dan sosialisasi hasil munas, serta field trip ke sumur-sumur tua di Ledok Sambong, Blora.
Pihaknya melalui forum ini mengajak para kepala daerah penghasil migas untuk duduk bersama membahas dampak pengurangan DBH migas oleh pemerintah pusat.
“Kita sebagai daerah penghasil migas ingin mendapatkan keadilan DBH migas di tengah pemotongan TKD di 2026 ,” ungkap Bupati Arief.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, berkomitmen untuk terus memperjuangkan peran strategis daerah dalam tata kelola energi nasional dan memastikan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil energi.
“Kami siap untuk bersama teman teman Kepala Daerah anggota ADPMET untuk memperjuangkan peran daerah yang lebih baik dalam pengelolaan tata kelola industri migas nasional yang bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adanya migas di daerah harus bisa untuk memakmurkan masyarakat di daerah itu,” kata Wahono.
Hasil Rakernas ini nantinya akan dilaporkan kepada Menteri ESDM, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri untuk pertimbangan pengambilan kebijakan nasional di sektor migas.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan MoU peningkatan SDM Migas dengan Kepala Badan BPSDM ESDM dan PKS dengan Direktur PEM Akamigas oleh beberapa Kepala Daerah. (Jay)



