Analisajatim.id || LAMONGAN – Curah Hujan Tinggi Debit air Bengawan Solo terus merangkak naik Beberapa hari ini wilayah Karanggeneng diguyur hujan. Volume air Sungai Bengawan Solo belum ada tanda-tanda surut.
Bahkan, banjir akibat luberan air dari Bengawan Solo di wilayah Bantaran Bengawan Solo terus meluas, tepatnya di wilayah Kecamatan Karanggeneng.
Sehari sebelumnya hanya melanda di Kecamatan Karanggeneng Desa Mertani dan Tracal sekarang bertambah Ds.Karanggeneng, Ds.Sumberwudi, Ds.Karangwungu, Ds.Prijekngablak Meski rata-rata pemukiman yang tergenang ada di tanah bantaran.
Kapolsek Karanggeneng AKP. Yuli endar wati, IPTU Sofian ali, SH ( Waka polsek Karanggeneng) AIPTU Cokro, AIPDA Sugeng, BRIPKA Zaenuri, SERDA Khamim, Said Samsidin, SH. Pol PP, Bersama – sama Monitoring dan pengecekan Ketinggian air Bengawan solo di Wilayah Kecamatan Karanggeneng.
Ketinggian air Bengawan solo Dari 4,58 M, Turun menjadi 3.80 M saat ini siaga Merah Air kondisi keruh, hingga hari ini Ds.Karanggeneng, Ds.Sumberwudi, Ds.Karangwungu, Ds.Prijekngablak, terendam banjir akibat luapan Bengawan Solo di Lamongan.
- Ds. Mertani
- Pasar Pon tergenang sebagaian kecil ketinggi air antara 10 – 20 cm untuk aktivitas masih berjalan normal
- 15 Halaman Rumah warga warga tergenang air ketingian air antara 10- 30 Cm
- 5 Rumah warga kemasukan air ketingian antata 10- 20 Cm
- Ds. Prijek ngablak
- 30 Ha tanaman jagung dan cabe tergenang air ketinggian air ± 20-30 Cm
- Ds. Tracal.
- 2 Ha tanaman jagung dan Cebe tergenang air ketinggian air ± 20-30 Cm.
Tafsir kerugian Semula
- Korban jiwa : Nihil
- Tanaman jagung dan Cabe di Ds Prijekngablak Rp. 80.000.000
- Tanaman Jagung dan Cabe di Ds. Tracal. : ± Rp. 20.000.000, Total kerugian Kurang lebih : ± 100.000.000, Rabu (13/3/2024).
Luapan air Sungai Bengawan Solo tersebut akibat curah hujan yang tinggi di bagian hulu sehingga Bengawan Solo mengalami kenaikan debit air hingga level siaga hijau-siaga merah
Air meluber ke area permukiman warga dan lahan pertanian di beberapa wilayah kecamatan Karanggeneng yang dilintasi Bengawan Solo.
Editor : Nur
Redaktur : Analisa jatim