Ngawi |Analisajatim.id,- Desa Banyu biru dijuluki kampung kerbau, karena disalah satu dusunya yaitu di Bulak Pepe banyak warga yang memelihara kerbau, dari catatan yang berhasil dikumpulkan ada kurang – lebih 500 ekor kerbau yang dipelihara sekitar 72 Kepala keluarga ( KK ).
Desa ini masuk wilayah kecamatan Widodaren kabupaten Ngawi, Jawa – timur, yang mayoritas penduduknya bertani, beternak, dan sebagian bekerja membuat kerajinan batik tulis, terdiri dari 8 dusun antara lain , dusun Banyubiru, Jenak,
Sukorejo,Babatan,Tempurjo,Bulak Pepe, Gadon,dan Kuncen. Mempunyai 36 RT, 4 RW, dengan berpenduduk kurang – lebih 7680 jiwa, yang dipimpin oleh seorang kepala desa atau kades perempuan bernama Kundari.
Dalam beberapa dekade ini desa yang mempunyai sejarah asal – usulnya berasal dari sebuah sendang ditengah hutan, yang airnya jernih keburu – biruan, sangat maju baik sarana dan prasarana jalan maupun taraf ekonomi penduduknya.Terbukti rumah -rumah warga sepanjang jalan poros desa begitu bagus, juga megah,dengan kondisi jalan rata – rata sudah terpaving mulus.
Kades Kundari ketika ditemui dikantornya memaparkan visi misi desa yang diselaraskan dengan visi Ngawi ramah, ” visi kita yaitu menjadi desa kebanggaan rakyat,unggul, terkemuka,terdepan dalam pelayanan, berkinerja, pembangunan, serta terwujudnya masyarakat Banyubiru yang agamis,dinamis, dan sejahtera, ” terang mantan pegawai Kemenag tersebut pada awak media Analisa jatim.id Kamis 28/3/24.
Ditambahkan untuk misinya antara lain, menciptakan tatakelola pemerintahan yang baik, menjadikan masyarakat Banyubiru yang religius, amanah,peningkatan hasil pertanian, pendidikan serta kesehatan bagus, juga kegotong – Royongan. ( Budi )