Lamongan|AnalisaJatim.id,- Sebanyak 102 anak di Kabupaten Lamongan ikuti khitanan masal, Kamis (27/6) di Pendopo Lokatantra. Kegiatan rutin tahunan ini merupakan bentuk kolaborasi Pemerintah Kabupaten Lamongan, PKK Kabupaten Lamongan, bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Lamongan, dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lamongan.
Dibuka langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, khitanan masal menjadi bentuk kepedulian Pemkab Lamongan akan anak-anak yang ada di Lamongan. Mengingat khitan menjadi salah satu kewajiban agama yang harus dijalankan anak laki-laki.
“Alhamdulillah tahun ini kita bisa melaksanakan khitan masal lagi. Kegiatan ini bentuk kepedulian Pemkab Lamongan bagi anak-anak dalam menjalankan kewajibannya,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.
Selanjutnya, orang nomor satu di Kota Soto berkesempatan untuk meninjau secara langsung proses khitan menggunakan metode elektrik cauter. Yangmana dilakukan langsung oleh 20 tenaga medis profesional di bidangnya.
Disampaikan oleh Kepala Bagian Kesra Kabupaten Lamongan Sri Rahayu, selain khitan gratis. 102 anak juga akan diberikan fasilitas obat, uang, dan souvenir berupa tas sekolah, sarung, sertifikat dan perlengkapan khitan lainnya.
Sri Rahayu mengatakan bahwa meskipun jumlah pendaftar melebihi target (100 anak), namun akan tetap diterima dan diberikan fasilitas khitan masal gratis.
“Antusias khitan masal ditunjukkan dengan jumlah peserta yang melebihi target, alhamdulillah. Kebetulan momennya juga kita lakukan saat libur sekolah,” kata Sri Rahayu.
Seluruh peserta yang akan mengikuti khitan masal sudah melakukan registrasi pendaftaran secara online beberapa bulan lalu. Dengan syarat menunjukkan Kartu Keluarga dan domisili Lamongan. Selain itu juga dikhususkan untuk masyarakat yang kurang sejahtera.
“Karena memang tujuannya membantu anak yang kurang sejahtera, agar bisa melakukan khitan dengan layak,” tambah Sri Rahayu.
Berpotensi mengakibatkan peserta rewel atau takut, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lamongan sudah menyiapkan trik tersendiri agar anak yang akan dikhitan tidak mengalami trauma. Yakni dengan menenangkan anak yang akan dikhitan, mengajak berbincang santai, dan lainnya.
Jika dalam masa penyembuhan mengalami kesakitan atau kesulitan, maka orang tua diperbolehkan membawa anak ke Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lamongan untuk mendapatkan perawatan. ( HM)