Analisajatim.id | Ngawi,- Wilayah desa ini masuk kecamatan Kedunggalar, kabupaten Ngawi Jawa – timur, terdiri dari 4 dusun, yaitu dusun Jatigembol, Sumber agung, Pilangrejo, dan Wates gadon. mayoritas penduduknya berpenghasilan dari sektor pertanian padi di sawah, berkebun polowijo di lahan perhutani, sebagian beternak, berdagang, dan ada beberapa yang berwira usaha.
Selama 2 hari yaitu tanggal 22 dan 23 Agustus 2024, diadakan prosesi sebuah kemasan acara bekerjasama dengan Pemda Ngawi.
Menurut kepala desa Jatigembol, Budi Sulistyonarko, rangkaian acara meliputi, penampilan seni reog, gedruk jaranan, jenangan, kirap macan kembar, dan puncak acaranya adalah ketoprak Mukti Budoyo yang mengkisahkan babad desa Jatigembol.
” Prosesi dimulai dengan mengarak macan kembar, yaitu macan hitam yang konon menurut cerita tetua desa berasal dari punden desa Jatigembol, dimana punden itu berupa sebuah pohon jati besar yang didalamnya tumbuh atau menempel, ( gembol ) pohon jenis lain, sebagai cikal bakal babad Tanah desa, dan macan putih yang besarasal dari punden sendang dusun Sumber agung. Kemudian arak – arakan oleh warga itu disatukan dilapangan Jatigembol, dengan dibuat jenang dari belasan kilogram ketan, dan diteteli beberapa orang untuk dibagikan saat pertunjukan ketoprak nanti malam,” terangnya.
Ditambahkan kegiatan itu juga untuk mengenalkan keunggulan potensi desa berupa jenang Kalasan khas Jatigembol, Moga kedepan bisa tumbuh UMKM baru,sehingga bisa menyerap tenaga kerja, ” tandasnya.
Terpisah Siswahyudi anggota badan permusyawaratan desa ( BPD ), mengatakan, sangat senang dan mendukung kegiatan tersebut, selain memberi hiburan gratis pada masyarakat berharap kegiatan itu merupakan nguri – uri budaya warisan leluhur dan bentuk penghormatan pada sesepuh yang telah babad desa zaman dahulu,” tentu semua dilandasi dengan doa pada Allah Tuhan yang maha esa, semoga dijauhkan dari bala bencana, dan semua warganya diberi sehat serta keselamatan,” pungkas petani milon tersebut pada awak media. ( BD )