Ngawi, AnalisaJatim,id, Kejuaraan Terate Cup Ngawi tahun 2024 yang diselenggarakan selama 4 hari yaitu mulai tanggal 22 – 25 Agustus 2024 telah usai, diikuti oleh 308 peserta dari 17 Ranting dan 2 komisariat, dengan 2 Ranting PSHT yang absen yaitu kecamatan Widodaren dan Ranting Kecamatan Karanganyar.
Dari hasil pertandingan baik pencak silat seni, kreasi solo seni, dan tanding laga, baik pra remaja maupun remaja, diperoleh hasil perolehan medali sebagai berikut.
Untuk Ranting Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ), yang memperoleh medali emas ada 7 Ranting, yaitu, Geneng 16 emas, Jogorogo 4, Karangjati 4, Bringin 5, Kasreman 3, Paron 2, dan Kedunggalar 2 emas.
Sedang untuk juara umum, adalah Ranting Geneng dengan total 16, emas, 2 perak,1perunggu. juara 2 Ranting Jogorogo, 4 emas, 2 perak, 6 perunggu, juara 3 Ranting Karangjati, 4 emas, 2 perak, 5 perunggu.
Sedang pesilat terbaik kelas A, pra pa, Asyakir Rahardian Ranting Geneng, kelas B, pra Pi, Reisya nur vitasari Ranting Kasreman, kelas C RMJ Pa, atas nama Mujadidi Faiza adhim Ranting Karangjati, kelas A Remaja Pi, Niken Aidha Ariyanti dari Pangkur, dan wasit terfavorit adalah Eka Wahyudi dari Karanganyar
Dari pantauan dilokasi padepokan 2 PSHT di jalan Raya Paron Jogorogo itu, pertandingan didominasi oleh ranting Geneng, ” itu sudah pasti karena Ranting Geneng adalah atlitnya cabang, pokoknya kalau ketemu Geneng dah beratlah kata Anik lestari dari Ranting Jogorogo yang kebetulan anaknya juga ikut laga tanding.
Senada dengan Anik, Gundul dari ranting Kedunggalar yang anaknya juga ikut tanding mengatakan bahwa harusnya pencarian bibit atlit bagi yang sudah jawara baik dipropinsi dan nasional jangan diikutkan,” ya bagi pemula kayak anak saya, pasti cuma buat mainan sparingan saja, dibekuk habis,” kata Gundul sambil berharap kedepan ada kebijakan yang lebih baik.
Berbeda, Awit pelatih atlit dari Kedunggalar menyatakan, ” siswa saya kita doktrin, entah lawanya siapa saja atau Gendruwo sekalipun kita tidak gentar, dengan catatan atlit harus mendengarkan ofisial,” katanya.
Terpisah ketua cabang PSHT Ngawi, Dr.Dwi Rianto Jatmiko, M.H.M.Si, mengakui memang ada kekurangan pada laga ini, ” iya kedepan akan kita batasi, bagi atlit yang sudah kelas juara tidak boleh ikut, jadi ada potensi bagi atlit pemula untuk tumbuh dan mentalnya tidak down, ” terang ketua IPSI sekaligus Wabup kabupaten Ngawi tersebut pada awak media, Selasa 27/8/24, dikantor Wabup.
Ditambahkan bahwa memang ranting Geneng merupakan pusat pendidikan dan latihan ( Pusdiklat ) cabang,” disana ada mas Deva yang merupakan atlit nasional yang merupakan aset kita untuk membela daerah ketika diberbagai kejuaraan baik propinsi, nasional dan internasional, dan juga ada ahli sebagai tim penilai, yang kita tempatkan bekerja di Damkar mas Pijar, Karena harus berimbang ada tim ahli teknik dan tim ahli penilai, ” terang mas Antok yang segera berpamitan karena persiapan untuk pendaftaran Pilkada hari besok, atau hari ini Rabu 28/8/24.
“Untuk kendala, ya itu namanya laga pertandingan silat resikonya ya kadang ada yang cedera, tapi sudah kita masukan BPJS semua, sebagai bentuk proteksi,” tandas mas Antok yang terkenal merakyat itu, sambil menyampaikan bahwa untuk Bupati Cup akan diselenggarakan setelah Pilkada. ( Budi ).