NGAWI | Analisajatim.id,- Setelah Viral gegara ijazah siswa atas nama Rehan aditya putra aninda mantan kelas 12 MIPA 3, SMAN 1 Kedunggalar kabupaten Ngawi Jawa – timur, akirnya pihak sekolah memberikannya tanpa ada embel – embel apapun seperti sebelumnya.
Jum’at 30/8/24 pagi muncul diberbagai medsos baik Tiktok maupun group – group WA dikabupaten Ngawi, adanya dugaan penahanan Ijazah oleh pihak SMANIK, jagad Maya dibuat geger, beberapa advocat, aktivis, tokoh masyakat, dan masyarakat yang memberikan reaksinya, diantaranya Advocat senior bumi orek- orek, ketua DPC Peradi, Gembong Pramono Satya ,SH, ” sangat memalukan dunia pendidikan , anak anak – anak adalah penerus masa depan bangsa dan negara, bagaimanapun Pemda Ngawi wajib ikut merasa malu atas kejadian itu !!, ” komennya di group Kawal Ngawi Ramah.
Hans advokat muda memberikan statmenya,” Mengacu pada aturan kementrian pendidikan dan kebudayaan No. 23 tahun 2020 dan seterusnya, intinya satuan pendidikan dan dinas pendidikan tidak diperkenankan untuk menahan/ tidak memberikan Ijazah kepada pemilik ijazah yang sah dengan alasan apapun ! ” Katanya
Sedang Miftah wartawan yang terkenal tajam tulisannya berkomentar,” salah doktrin mental dan karakternya dikemudian hari,” cetusnya.
Ada juga Yudi dari ketua AJII mengaploud Tiktok pengacara terkenal Jatim cak Sholeh No viral no Justice, di group WA lainya, yang artinya keadilan sering kali hanya dicapai jika suatu isu kasus menjadi viral di media sosial, yang isinya untuk memviralkan penahanan Ijazah oleh pihak sekolah, dan banyak komentar lain yang pedas dengan sedikit menghujat pada oknum kepala SMANIK Didik Anang Anang Sunarta.
Tim media yang sejak pagi berhasil mengkonfirmasi tentang kejadian tersebut pada kepala dinas pendidikan wilayah Madiun provinsi Jawa – timur, Lena, memperoleh jawaban bahwa sejak hari itu dijamin bila ada keluarga yang mengambil ijazah akan diberikan secara lansung tanpa embel – embel apapun. Akan kami tekankan pentingnya kerja sama yang baik dengan media massa.
” Alhamdulillah tadi jam 10 pagi kita beserta kakak saya datang ke sekolah diterima dengan baik, ditanya Ijazah atas nama siapa, langsung diberikan. Tapi kami sebagai orang awam takut sekali bila terjadi hal – hal lain dikemudian hari, terimakasih pada semua orang – orang baik yang telah peduli dengan kami, juga pada sekolah,” terang Anik dengan suara gemetar. ( Budi )