Analisajatim.id | Blora – Perum Perhutani melakukan penanaman serentak Agroforestri Pangan (padi lahan kering dan tanaman MPTS/Multipurpose Tree Species) di seluruh Indonesia.
Agroforestri Pangan merupakan sistem mengombinasikan antara tanaman pertanian dan tanaman kehutanan untuk meningkatkan keuntungan serta memberikan nilai tambah. Sistem ini melibatkan masyarakat setempat atau yang tergabung dalam kelompok LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) sebagai pelaku utama dalam meningkatkan kesejahteraan, keseimbangan lingkungan, serta dinamika sosial budaya.
Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Asep Dedi Mulyadi mengatakan kegiatan penanaman serentak ini dipusatkan di Indramayu, Jawa Barat dan dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Sedang untuk Jawa Tengah dilakukan di Blora.
“Penanaman dilakukan di petak 40 D, RPH Kedungringin, BKPH Ngliron, KPH Randublatung,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).
Asep menambahkan, total lahan perhutani yang akan dikembangkan penanaman Padi Gogo yakni sekitar 750 hektare, tersebar di seluruh Jawa Tengah.
Lahan tersebut, lanjutnya, tersebar di 20 KPH. Mulai dari KPH Semarang, KPH Banyumas Barat, Pekalongan, dan Pemalang, di seluruh kawasan hutan.
“Di sini (Blora) Padi Gogo akan ditanam di luas lahan 2 hektare, dan nanti akan kami lanjutkan jadi 7,5 hektare. Rata-rata hasil per hektare untuk Padi Gogo itu 4 ton rata-rata. Memang agak berbeda dengan pertanian di lahan intensif ya, karena ini di lahan kering,” terangnya.
Pihaknya berharap, penanaman serentak ini membantu program ketahanan pangan, yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Penanaman Padi Gogo ini sebagai salah satu bentuk dukungan kita, terkait program ketahanan pangan dari Bapak Presiden,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah dalam program ketahanan pangan.
“Biasanya kan di lahan hutan ditanami jagung, dan itu sudah dilakukan di sini. Terus ini coba kita kembangkan untuk Padi Gogo,” ucapnya.
Arief juga menyampaikan bahwa padi gogo sudah dikembangkan di wilayah Kabupaten Blora, terutama di lahan kering.
“Sebelumnya juga pernah ditanam di daerah Kecamatan Japah, Sambong, dan sudah ada yang berhasil. Ini coba kita kembangkan lagi. Untuk tahun ini programnya Padi Gogo akan dikembangkan di lahan 3 ribu hektare,” tutupnya. (Jay)