Mojokerto|Analisajatim.id, ~ Bertempat di smart meeting room lantai 2 kantor Kecamatan Ngoro, Satriyo Wahyu Utomo selaku Camat Ngoro, Kabupaten Mojokerto, menerima kedatangan LSM GPK- LH yang dikomandani oleh Suliyono pada hari rabu pagi. (12/02/2025).
Dalam kesempatan kali ini LSM GPK-LH yang berkantor di Desa Watesnegoro datang bersama warga korban kecelakaan di Jalan Ngoro Industri Persada (NIP) dan di jalan Desa Tambakrejo.
Cak Suliyono memulai obrolan dengan menyampaikan maksud dan tujuan datang bersama rombongan.
“Kami sampaikan maksud kedatangan GPK-LK beserta rombongan ingin menyampaikan 3 poin permasalahan, pertama Problematik banjir kiriman dari Ngoro Industri Persada (NIP) yang tak kunjung ada solusi yang jelas, kedua nasib warga korban kecelakaan tertimpa pohon tumbang di jalan NIP dan terakhir kecelakaan akibat material proyek pembangunan yang memakan sebagian badan jalan di Desa Tambakrejo.” papar cak sul
Menurut Ketua Gerakan Peduli Kelestarian -Lingkungan Hidup GPK-LH kondisi ini tidak akan pernah selesai seharusnya Negara hadir, jika serius ingin menyelesaikan, hadirkan pengelola Kawasan Industri Ngoro untuk meminta penjelasan dan pertanggung jawaban kenapa demikian ?,” keluhnya.
Menanggapi paparan yang lugas dan solutif dari Cak Suliyono, Camat Ngoro, menyampaikan progres dalam penanggulangan banjir di wilayah ngoro serta kendala yang di hadapi oleh Pemda Mojokerto.
“Pemerintah Kabupaten Mojokerto Melalui Dinas PUPR telah merumuskan 7 rekomendasi dalam menanggulangi bencana banjir musiman di wilayah ngoro, diantaranya yaitu penguatan tanggul melalui Unit OP 1 Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), telah terbangun sudetan sungai sadar di Desa Candiharjo, Normalisasi aliran sungai sadar serta pembuatan pintu klep baru di Desa Tambakrejo, adapun rekomendasi yang belum terlaksana yaitu pembangunan jembatan sumberwaru dengan skema back water, ini menjadi kendala karena Balai Besar Pekerjaaan Nasional Jawa Bali (BBPNJB) yang mempunyai kewenangan.” ucapnya
Selanjutnya giliran Ibu Ana yang menyampaikan keluh kesahnya di hadapan Camat Rio, seperti diketahui Ibu Ana adalah warga Desa Sedati yang beberapa waktu yang lalu bersama suami beserta anaknya yang berumur 9 tahun mengalami musibah tertimpa pohon tumbang di pintu dekat pintu masuk Ngoro Industri Persada (NIP).
“Kami sekeluarga sangat menyesalkan atas pernyataan dari pihak PT. Dharmala atas musibah yang kami alami sekeluarga,” ungkap Ana
Lebih lanjut ibu ana mengatakan.
” Pihak PT. Dharmala menyudutkan kami atas musibah kemarin, mereka menyatakan kami sebagai masyarakat dan bukan karyawan NIP telah salah menerobos jalan yang hanya di khususkan untuk karyawan, itu bukan untuk umum, tolong beri saya penjalasan pak camat, jika itu jalan tidak di boleh dilewati oleh masyarakat asli ngoro, lalu kenapa ada fasum negara di dekat pintu masuk NIP,” tegas Ana Korban tertimpa pohon di NIP. (Mbr)



