Lamongan|Analisajatim.id, – Langit masih diselimuti oleh kabut tipis saat matahari perlahan mulai menampakkan sinarnya. Di Jl. Umum Babat-Jombang, tepatnya di Desa Kalen, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, suasana pagi yang biasanya tenang mendadak berubah menjadi kepanikan akibat sebuah kecelakaan lalu lintas yang tak terduga. Pada hari Jumat, tanggal 07 Maret 2025, sekitar pukul 06.30 WIB.
AIPTU Suwito Budiono, seorang anggota Polsek Modo yang dikenal rajin dan disiplin, tengah mengendarai sepeda motor Honda CB kesayangannya dengan nomor polisi S 3004 JBI. Ia baru saja meninggalkan rumah dan berencana untuk memulai tugasnya di Polsek Modo. Dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam, AIPTU Suwito Budiono melaju dari arah selatan menuju utara, menikmati udara pagi yang masih segar.

Di belakangnya, sebuah truk dengan nomor polisi S 8716 WO yang dikemudikan oleh Muh. Afian melaju dengan kecepatan sekitar 40 kilometer per jam. Muh. Afian, seorang sopir truk yang telah berpengalaman, berniat untuk mendahului sepeda motor yang dikendarai oleh AIPTU Suwito Budiono. Ia telah memperhitungkan jarak dan kecepatan, namun takdir berkata lain.
Saat truk tersebut berada tepat di samping sepeda motor AIPTU Suwito Budiono, tiba-tiba ban belakang sebelah kiri truk meletus dengan suara menggelegar. Letusan ban tersebut sangat keras hingga membuat warga sekitar terkejut dan berhamburan keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Debu beterbangan, menutupi pandangan sejenak.

Letusan ban tersebut mengakibatkan rim velg roda truk terlepas dan terpental dengan kecepatan tinggi ke arah AIPTU Suwito Budiono yang tidak menduga kejadian tersebut.
Rim velg yang berat itu menghantam kaki kanan AIPTU Suwito Budiono dengan keras. Benturan keras tersebut menyebabkan AIPTU Suwito Budiono kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari sepeda motornya.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut berteriak histeris. Mereka segera berlari menghampiri lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan. AIPTU Suwito Budiono mengerang kesakitan, memegangi kaki kanannya yang terasa nyeri luar biasa.
Muh. Afian, yang juga terkejut dengan kejadian tersebut, segera menghentikan truknya dan berlari menghampiri AIPTU Suwito Budiono. Ia merasa sangat bersalah dan khawatir atas kondisi AIPTU Suwito Budiono.
Kejadian kecelakaan lalu lintas ini, selain menjadi tragedi yang tidak diharapkan, juga menjadi bahan informasi penting untuk dievaluasi dan bahan pertimbangan lebih lanjut untuk meningkatkan keselamatan berkendara di jalan raya.
Akibat kejadian tersebut, AIPTU Suwito Budiono mengalami patah tulang pada kaki kanannya. Rasa sakit yang luar biasa membuatnya tidak bisa berdiri. Ia terbaring di pinggir jalan, menunggu bantuan datang.
Kerasnya benturan rim velg tersebut menyebabkan tulang kaki kanannya patah di dua bagian. Hal ini diperkuat dengan hasil foto rontgen yang menunjukkan dengan jelas dua bagian tulang kaki kanan AIPTU Suwito Budiono yang patah. Foto rontgen tersebut, yang memperlihatkan dengan detail kondisi patah tulang, terlampir dalam laporan ini sebagai bukti kuat.
Setelah menerima laporan tentang kecelakaan yang menimpa AIPTU Suwito Budiono, petugas piket di Polsek Kedungpring segera bertindak cepat dan sigap. Mereka segera melakukan tindakan-tindakan penting berikut:
1. Menuju Lokasi Kejadian:
Petugas piket di Polsek Kedungpring, yang menerima laporan dari warga, segera bergegas menuju ke lokasi kejadian dengan menggunakan mobil patroli. Mereka membawa peralatan pengamanan dan pertolongan pertama untuk menangani situasi darurat.
2. Mengamankan TKP:
Setibanya di lokasi kejadian, petugas segera mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencegah kecelakaan susulan dan menjaga barang bukti. Mereka memasang garis polisi di sekitar area kecelakaan dan mengarahkan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
3. Mengumpulkan Informasi:
Sambil mengamankan TKP, petugas juga mengumpulkan informasi awal dari saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian. Mereka mencatat identitas saksi, kronologi kejadian, dan informasi penting lainnya yang dapat membantu proses penyelidikan.
4. Memberikan Pertolongan Pertama:
Petugas yang telah terlatih dalam penanganan medis darurat segera memberikan pertolongan pertama kepada AIPTU Suwito Budiono. Mereka memeriksa kondisi AIPTU Suwito Budiono, menghentikan pendarahan jika ada, dan memasang bidai darurat pada kaki kanannya yang patah untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah cedera lebih lanjut.
5. Membawa ke Rumah Sakit:
Setelah mendapatkan pertolongan pertama, AIPTU Suwito Budiono segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Muhammadiyah (RSUM) Babat untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Petugas membantunya naik ke ambulans dan memastikan ia dalam kondisi stabil selama perjalanan ke rumah sakit.
6. Menghubungi Keluarga:
Petugas segera menghubungi keluarga AIPTU Suwito Budiono untuk memberi tahu tentang kecelakaan yang menimpanya dan kondisi terkini korban. Mereka memberikan informasi dengan jelas dan tenang, serta memberikan dukungan moral kepada keluarga yang sedang cemas.
Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah (RSUM) Babat, AIPTU Suwito Budiono langsung mendapatkan penanganan medis dari tim dokter dan perawat yang berpengalaman. Luka-lukanya dibersihkan dan dijahit, serta diberikan obat penghilang rasa sakit. Ia juga menjalani serangkaian pemeriksaan medis, termasuk foto rontgen, untuk mengetahui secara detail kondisi cederanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan foto rontgen, dokter menyimpulkan bahwa AIPTU Suwito Budiono mengalami patah tulang tertutup pada kaki kanannya. Tulang fibula dan tibia, dua tulang utama di bagian bawah kaki, mengalami patah di dua bagian. Patah tulang ini memerlukan penanganan khusus untuk memastikan tulang-tulang tersebut dapat menyambung kembali dengan sempurna.
Tindakan medis lebih lanjut, termasuk kemungkinan operasi, masih menunggu hasil konsultasi dengan dokter spesialis bedah tulang. Dokter spesialis akan mengevaluasi kondisi patah tulang, usia AIPTU Suwito Budiono, dan riwayat kesehatannya untuk menentukan metode pengobatan yang paling tepat.
Operasi mungkin diperlukan untuk menyatukan kembali tulang-tulang yang patah dengan menggunakan pen, platina, atau sekrup khusus. Namun, keputusan untuk melakukan operasi atau tidak akan diambil setelah mempertimbangkan dengan matang semua faktor yang ada.
Selama masa perawatan dan pemulihan, AIPTU Suwito Budiono diharuskan untuk beristirahat total agar proses penyembuhan tulangnya berjalan optimal. Ia juga akan menjalani fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas kaki kanannya.
Kejadian kecelakaan ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian saat berkendara di jalan raya. Patuhilah selalu peraturan lalu lintas, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, dan pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum digunakan.
Editor : Nur
Published : Red



