Analisajatim.id | Blora — Sri Yatiningsih (40), seorang petani di Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, meninggal dunia setelah tersambar petir saat hendak pulang dari sawah pada Sabtu, (8/3/2025) siang.
Korban bekerja sebagai buruh tani bersama sembilan orang lainnya di sawah milik Talisari. Sekitar pukul 14.00 WIB, cuaca mulai mendung dan tak lama kemudian hujan lebat turun.
Setelah selesai menanam padi, para buruh tani bergegas meninggalkan sawah untuk mencari tempat berteduh. Namun, korban tertinggal karena masih mengemasi alat bantu tanam padi.
Kapolsek Kedungtuban, Iptu Setyo Hadi Pramono menjelaskan bahwa saat korban berjalan di pematang sawah untuk menyusul teman-temannya. Nahas, tiba-tiba petir menyambar tubuh korban.
“Korban langsung terjatuh dalam posisi tengkurap. Saksi yang melihat kejadian itu segera melapor ke perangkat desa dan pihak kepolisian,” terangnya.
Saksi mata yang turut bekerja di sawah, membenarkan bahwa korban sempat tertinggal dari rombongan yang lebih dulu berteduh.
“Saat sudah berjalan di pematang sawah dan hendak menyusul temannya tiba-tiba ada petir yang menyambar korban, seketika korban terjatuh dengan posisi tengkurap di pematang sawah,” tambah Kapolsek.
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi segera melakukan pemeriksaan, sebelum akhirnya mengevakuasi jenazah dan menyerahkannya kepada keluarga. (Jay)



