Analisajatim.id | Blora – Pemerintah Kabupaten Blora menggencarkan upaya untuk memperkuat ketahanan pangan. Hal ini sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan yang selaras dengan program Astacita pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran.
Kali ini, Bupati Arief Rohman didampingi Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, SP melaksanakan panen ikan lele di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban.
Bupati Arief mengapresiasi antusiasme warga Panolan yang kian giat membudidayakan ikan lele. Saat ini, desa tersebut telah memiliki 380 kolam ikan lele yang dikelola oleh 37 peternak.
Melihat potensi yang besar, Bupati Arief ingin menjadikan Panolan sebagai sentra budidaya ikan lele di Kabupaten Blora sekaligus mengembangkan konsep wisata edukasi.
“Nanti kita jadikan sentra ikan lele, dan bisa dikembangkan sebagai wisata edukasi panen ikan lele, jadi beli ikan lele tapi panen langsung di kolam. Saya juga ingin mengajak keluarga dan anak-anak saya ke sini untuk merasakan langsung panen ikan lele,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu. Senin, (17/3/2025)
Tak hanya mendorong peningkatan produksi, Bupati Arief juga menyoroti rendahnya angka konsumsi ikan di Kabupaten Blora yang masih di angka 22,31 kg per kapita per tahun. Angka ini jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 39,38 kg per kapita dan tingkat nasional yang mencapai 57,61 kg per kapita. Oleh karena itu, beliau berharap dengan berkembangnya sentra budidaya ikan, konsumsi ikan masyarakat Blora dapat meningkat secara signifikan.
Sementara itu, Nur Rofiq, selaku pembudidaya, mengungkapkan bahwa ikan lele merupakan ikan yang mudah dibudidayakan dengan siklus panen sekitar empat bulan dan dapat dipelihara di lahan terbatas, seperti pekarangan rumah. Ia juga mengaku beternak ikan merupakan pekerjaan sambilannya, di samping sebagai guru di SDN Sumberpitu. Meski demikian, kendala utama yang dihadapi adalah harga pakan yang cukup tinggi.
“Usia 4 bulan sudah bisa dipanen, nanti dijemput oleh tengkulak. Air di sini cukup bagus, hanya saja harga pakan lumayan,” ungkap Nur Rofiq.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Arief meminta DP4 untuk mencari solusi terkait harga pakan agar para peternak bisa lebih berkembang. Selain itu, ia juga mendorong para peternak untuk memperluas pasar dan mengembangkan produk olahan berbasis ikan lele.
“Nanti bisa dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan ikan lele bagi para pedagang pecel lele. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan agar ada jalur distribusi yang lebih baik. Intinya, muaranya tetap pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sebagai informasi, sebelum panen ikan lele di Panolan, Bupati Arief juga telah melakukan panen ikan nila di Desa Kedungtuban. Hal ini semakin menegaskan komitmen Pemkab Blora dalam mendukung sektor perikanan sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (**)



