Lamongan|Analisajatim.id,-
Pembentukan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di tingkat desa, seperti yang terjadi di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, merupakan sebuah langkah progresif dalam upaya pembinaan dan pengembangan pencak silat secara berkelanjutan dan terstruktur.
Ketua IPSI se-Kecamatan Brondong, Subra Saat dikonfirmasi Awak Media Analisajatim.id., menegaskan bahwa pembentukan IPSI Desa ini merupakan strategi penting untuk menyatukan dan mengarahkan potensi pencak silat yang ada di desa.
IPSI desa berfungsi sebagai wadah pemersatu bagi beragam perguruan pencak silat yang ada di wilayah tersebut, menjembatani komunikasi antar perguruan, dan menyelaraskan berbagai kegiatan agar lebih efektif, efisien, dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Kehadiran IPSI di tingkat desa juga diharapkan dapat memperkuat rasa persaudaraan, solidaritas, dan kebersamaan antar perguruan, sehingga dapat menghindari potensi konflik, serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) secara kondusif.
Proses pembentukan IPSI tingkat desa umumnya diawali oleh inisiatif para pengurus dan tokoh perguruan pencak silat yang ada di desa.
Mereka berkumpul dan bermusyawarah untuk membahas urgensi pembentukan IPSI, merumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, menyusun program kerja yang terarah dan terukur, serta menyepakati struktur kepengurusan yang representatif dan mengakomodasi berbagai kepentingan.

Musyawarah dilakukan secara demokratis dan transparan, dengan mempertimbangkan keahlian, pengalaman, rekam jejak, dan dedikasi calon pengurus terhadap pencak silat dan kemajuan desa.
Keterlibatan aktif berbagai perguruan dalam kepengurusan IPSI desa sangat krusial untuk menciptakan rasa kepemilikan bersama dan menjamin program-program IPSI dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Hal ini juga mendorong sinergi dan kolaborasi antar perguruan dalam memajukan pencak silat di desa.
Di Desa Sedayulawas, terbentuknya kepengurusan IPSI merupakan bukti nyata komitmen bersama untuk memajukan pencak silat dan menjaga Kamtibmas.

Kehadiran lima perguruan pencak silat di desa tersebut, yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate, Tapak Suci, Persaudaraan Rumpun Setia Hati, IKSPI, dan Tahta Mataram, menunjukkan potensi besar pencak silat di desa ini.
Dengan bersatu di bawah naungan IPSI, perbedaan gaya dan aliran masing-masing perguruan bukanlah sebuah hambatan, melainkan sebuah kekayaan dan kekuatan yang dapat disinergikan untuk mencapai tujuan bersama.
Keragaman tersebut justru memperkaya khazanah pencak silat di Desa Sedayulawas dan menjadi modal penting dalam pengembangannya.
IPSI Desa Sedayulawas memiliki peran penting dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan pencak silat, mulai dari pelatihan bersama, pertandingan antar perguruan, hingga partisipasi dalam acara-acara tingkat kecamatan dan kabupaten.
Pelatihan bersama tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknik dan fisik para pesilat, tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun rasa solidaritas antar perguruan.
Pelatihan ini juga menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman antar pesilat dari berbagai perguruan.
Pertandingan antar perguruan bukan semata-mata untuk mencari siapa yang terkuat, melainkan sebagai ajang evaluasi, silaturahmi, dan wahana untuk menumbuhkan sportivitas dan jiwa kesatria.
Pertandingan ini juga menjadi sarana untuk mengukur perkembangan kemampuan para pesilat dan meningkatkan kualitas teknik bertanding.
Partisipasi dalam acara-acara tingkat kecamatan dan kabupaten merupakan kesempatan untuk mengharumkan nama desa dan menunjukkan prestasi pencak silat Desa Sedayulawas kepada khalayak yang lebih luas.
Hal ini juga dapat memotivasi para pesilat untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka.
Selain kegiatan yang berfokus pada pencak silat, IPSI Desa Sedayulawas juga diharapkan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan lainnya, seperti gotong royong, kerja bakti, dan kegiatan sosial lainnya.
Dengan demikian, IPSI tidak hanya menjadi organisasi olahraga, tetapi juga menjadi bagian integral dari masyarakat desa yang berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan desa.
Kolaborasi dengan pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan lainnya juga sangat penting untuk memaksimalkan peran IPSI dalam pembangunan desa.
IPSI dapat menjadi mitra strategis pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Keterlibatan IPSI dalam kegiatan kemasyarakatan juga dapat memperkuat citra positif pencak silat di mata masyarakat dan meningkatkan dukungan terhadap perkembangan pencak silat di Desa Sedayulawas.
Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara IPSI, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan pencak silat di Desa Sedayulawas dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan desa.
Editor : Nur
Published : Red



