Ngawi, Analisisajatim.id, – Desa Babadan, sebuah wilayah yang masuk dalam Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terletak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Ngawi ke arah timur, berbatasan dengan Kabupaten Madiun.
Mayoritas penduduk Desa Babadan menggantungkan hidup dari sektor pertanian, beternak berbagai jenis hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan bebek, berdagang, menjalankan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dengan berbagai macam produk seperti kerupuk aneka rasa, mengelola warung kopi, serta berbagai usaha di bidang lainnya seperti jasa, pertukangan, dan kerajinan tangan.
Ketika memasuki Desa Babadan, suasana pedesaan yang kental langsung terasa.

Hamparan sawah yang menghijau, pepohonan rindang yang meneduhkan jalan, serta rumah-rumah khas pedesaan dengan halaman luas dan pagar tanaman perdu menciptakan suasana yang asri dan nyaman. Udara segar dan jauh dari polusi perkotaan menambah kesan damai dan tenang di desa ini.
Suara gemericik air dari irigasi sawah dan kicauan burung-burung di pepohonan semakin melengkapi harmoni alam pedesaan.
Di tengah suasana pedesaan yang asri, berdiri megah dan modern kantor Desa Babadan sebagai pusat pelayanan masyarakat.
Bangunan berpagar kokoh dengan gapura masuk melengkung yang menjulang tinggi menunjukkan wibawa dan kemajuan desa. Halaman kantor yang luas, terletak di pinggir jalan desa dan berdekatan dengan pasar desa, memberikan kemudahan akses bagi warga.
Di sekitar kantor desa juga terdapat berbagai fasilitas pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, MI, MTs, hingga sekolah menengah atas sederajat, serta lapangan olahraga yang mendukung perkembangan generasi muda.
Kantor Desa Babadan tidak hanya megah, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Beberapa gazebo yang tersebar di halaman luas kantor desa menyediakan tempat bagi warga untuk bersantai dan berinteraksi.
Gedung aula yang representatif menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan umum desa, seperti rapat, pertemuan, dan acara kesenian.
Ruang pelayanan yang nyaman dengan ruang tunggu yang lega dan dilengkapi kursi yang bagus dan layak memberikan kenyamanan bagi warga yang datang untuk mengurus berbagai keperluan administrasi.
Kepala Desa Babadan, Lasirin, ketika ditemui di ruang kerjanya, menjelaskan beberapa skala prioritas program pembangunan desa.
Di antaranya adalah bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan umum dan penataan ruang kawasan, kebudayaan, agama, kesenian, kepemudaan dan olahraga, peternakan, pertanian, serta penanggulangan bencana.
Semua program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa Babadan.
Khusus untuk bidang kesehatan, Kepala Desa Lasirin memberikan prioritas khusus. “Kesehatan itu mahal dan penting untuk kehidupan dasar.

Makanya kami memiliki ILP atau Integrasi Layanan Primer, di mana semua tingkat pelayanan kesehatan menjadi satu tempat.
Misalnya, cek kesehatan, tekanan darah, cek gula darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, PMT (Program Makanan Tambahan), yang berada dalam Posyandu Semesta,” papar mantan TNI itu kepada awak media.
Lebih lanjut, Lasirin menambahkan bahwa cakupan balita di Desa Babadan mencapai 278 anak dari semua dusun, dan pelayanan kesehatan rutin dilakukan setiap bulan.
“Di Posyandu Semesta, kami melayani mulai dari bayi, anak, remaja, dewasa, sampai lansia.
Dengan demikian, akan mudah memantau tingkat kesehatan secara menyeluruh dan melakukan pencegahan penyakit atau kelainan lain, misalnya kurang gizi atau stunting,” terang Lasirin dengan nada bicara khas seorang prajurit, keras, tegas, namun mengena.
Kepala Desa Babadan berharap dengan program-program yang dijalankan, Desa Babadan dapat menjadi desa yang lebih berkualitas, maju, tertata, dan masyarakatnya semakin sehat dan sejahtera.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan desa dan menjaga kesehatan diri serta lingkungan.
Dengan kerjasama dan gotong royong, diharapkan Desa Babadan dapat menjadi contoh desa yang mandiri dan sejahtera.
Editor : Budi
Published : Red



