Analisajatim.id|Lamongan,- Desa Pringgoboyo, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, dikenal sebagai lokasi Makam Ki Anggungboyo, yang juga dikenal sebagai Makam Joko Tingkir.
Makam ini menjadi pusat peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) yang ke-456, sebuah momentum penting yang diperingati setiap tahun oleh masyarakat Desa Pringgoboyo.
Tahun ini, peringatan HJL diselenggarakan di Musholla Makam Joko Tingkir dengan serangkaian acara keagamaan seperti doa, tahlil, dan tabur bunga.


Acara ini bukan hanya sekadar ritual seremonial, melainkan juga sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan terhadap leluhur serta sejarah Lamongan.
Peringatan HJL ke-456 ini mengusung tema “Harmoni Menuju Lamongan yang Berdaya Saing”, sebuah visi misi yang dicanangkan oleh Bupati Lamongan.
Tema ini mencerminkan harapan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antar seluruh elemen masyarakat dalam membangun Lamongan yang lebih maju dan berdaya saing.


Harmoni yang dimaksud mencakup berbagai aspek, mulai dari keamanan, ketertiban, persaudaraan, hingga pelestarian nilai-nilai luhur budaya lokal kepada generasi penerus.
Melalui tema ini, diharapkan masyarakat Lamongan dapat bersatu padu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Peringatan HJL di Desa Pringgoboyo dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Kepala Desa Pringgoboyo, Misriatul Hikmah, S.Pd.; Drs. M.S. Heruwidi, M.M, sebagai Utusan Perwakilan Bupati Lamongan; Sugeng Widodo, Kepala Dinas Keminfo; Camat Maduran, Teguh Bagio, S.STP., M.M.; Anggota Polsek Maduran dan Koramil Maduran; serta para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga setempat.
Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dan komitmen bersama dalam memajukan Lamongan.
Dalam sambutannya, Camat Maduran, Teguh Bagio, S.STP., M.M., menyampaikan harapannya agar stabilitas yang tercipta dari kerukunan dan keamanan dapat memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program-program pemerintah.
Program-program tersebut meliputi bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia.
Beliau optimis bahwa dengan terlaksananya program-program tersebut secara efektif dan efisien, daya saing masyarakat Lamongan akan meningkat, tidak hanya di tingkat provinsi dan nasional, tetapi juga di kancah internasional.
Camat Maduran juga menyoroti ketangguhan dan semangat juang warga Lamongan, khususnya di Kecamatan Maduran.

Banyak perantau asal Lamongan yang berhasil meraih kesuksesan di perantauan, hal ini membuktikan kegigihan dan kemampuan adaptasi mereka di lingkungan yang baru.
Keberhasilan para perantau ini menjadi bukti nyata potensi besar yang dimiliki oleh masyarakat Lamongan.
Drs. M.S. Heruwidi, M.M., Utusan Perwakilan Bupati Lamongan, menambahkan bahwa keberhasilan para perantau juga memberikan kontribusi positif bagi daerah asal.


Menjelang hari raya, banyak perantau yang kembali ke kampung halaman, tidak hanya untuk bersilaturahmi dengan keluarga, tetapi juga untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
Mereka turut serta dalam pembangunan desa, memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, dan berbagi pengalaman serta ilmu yang mereka peroleh selama di perantauan.
Kontribusi para perantau ini sangat berarti dan membantu pemerintah daerah dalam memajukan Lamongan.
Hal ini menunjukkan rasa kepedulian dan tanggung jawab mereka terhadap tanah kelahiran.
Keberadaan para perantau ini menjadi aset berharga bagi Lamongan, dan diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi para perantau untuk berinvestasi dan berkarya di Lamongan.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan para perantau, diharapkan Lamongan dapat terus berkembang dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
Peringatan HJL ke-456 ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebersamaan dan komitmen dalam membangun Lamongan yang lebih baik.
Semoga Lamongan semakin harmonis, berdaya saing, dan sejahtera di masa yang akan datang.
Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama harus terus dipupuk dan dijaga agar Lamongan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Editor : Nur
Published : Red



