
Ngawi|Analisajatim.id. – gelaran IFW atau Indonesia Fashion week beberapa waktu lalu yang sempat ramai di pemberitaan media sosial, ternyata juga bisa dilihat dari sisi positifnya, hal itu seperti yang dijelaskan oleh Bupati Ngawi sendiri Ony anwar harsono pada awak media di kantor barunya mall pelayanan publik ( MPP).

” Program itu sudah di direncanakan pemkab Ngawi, dan dari tahun ke tahun nilainya turun sesuai arahan pusat terkait efisiensi, bisa dilihat itu tahun lalu besarnya berapa,turun terus kok, ” Terang mas Ony panggilan akrabnyanya.
Ditambahkan bahwa, memang kalau diliat sekilas nominalnya segitu ( 400 juta), namun kalau dirinci akan diketahui pres sekali, misalnya sekali tampil ditempat kelas nasional itu memang mahal, apalagi tampil 3x.
Kemudian bisa dilihat capain dari pameran karya itu akan berdampak jauh lebih bernilai tinggi bagi sisi masyarakat pelaku usaha desainer dan perajin batik di Ngawi sini, ” Kata orang no 1 dibumi orek – orek tersebut.
Mas Ony juga menyampaikan bahwa tidak masalah dengan adanya pemberitaan yang ramai tersebut, ” Terimakasih sudah dikritisi, dan itu bagian dari sosial kontrol, penting itu, ” ungkapnya kalem.


Di sisi lain kadin Perindustrian dan tenaga kerja kabupaten Ngawi, Kusumawati nilam, juga menyampaikan hal sama dengan Bupati, ” Kami berterimakasih atas kritikan dan masukanya, akan kami jadikan evaluasi kedepan lebih baik, dan mohon maaf sekali bila ada kata – kata yang kurang pas, kemudian akan kami kedepankan kerjasama yang baik dengan teman media, ” ungkapnya serius.
Dijelaskan juga bahwa ada peningkatan capain omset penjualan baik dari pihak disainer maupun perajin batik selama ini, misalnya desainer, Eko candra, Silver, Ulfa mumtaza,Anglocita, Happy lestari, dan Lusech.
Sedang merek batik Ngawi ada, Pringgondani, Enjang pelangi, Widi nugraha, Seyvana, Joglo timur, Aliando, Tembang, Sumber arti, Anisa,lumintu, Murakapi, dan Aryo suwandi.
Editor : Budi
Published : Red



