Ngawi | AnalisaJatim.id – Sebagai upaya melindungi masyarakat, khususnya petani, buruh tani, dan pekerja rentan risiko, Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) secara resmi meluncurkan Program Jamsostek Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) tahun 2025.

Acara launching digelar di lapangan Desa Jatipurno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, ST, didampingi Kepala Dinas DPPTK Kusuma Wati Nilam, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jawa Timur, Kepala BPJS Kabupaten Ngawi, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sojo, seluruh OPD Kabupaten Ngawi, camat se-Kabupaten Ngawi, para kepala desa se-Kecamatan Karangjati, petani/buruh tani, serta perwakilan pekerja dengan risiko kecelakaan kerja dan kematian, dengan total peserta sebanyak 150 orang.

Seremonial launching diawali dengan sambutan Bupati Ngawi dan dilanjutkan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kepala DPPTK Ngawi dengan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ngawi. Acara juga diisi dengan penyerahan kartu peserta Jamsostek dan santunan secara simbolis oleh Bupati Ngawi.
Dalam sambutannya, Kusuma Wati Nilam menegaskan pentingnya melindungi petani, buruh tani tembakau, dan pekerja rentan lainnya dari risiko kecelakaan kerja maupun kematian melalui program Jamsostek yang dibiayai DBHCHT. Program ini akan memberikan perlindungan selama lima bulan, hingga Desember 2025.
“Setelah periode itu, kami berharap para peserta dapat melanjutkan secara mandiri,” ujar Nilam, yang juga mantan Kabid di Bappeda Ngawi.
Ia menambahkan, cakupan kepesertaan program perlindungan Jamsostek DBH CHT di Ngawi terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2023 tercatat 7.650 peserta, sementara pada 2025 ini sudah mencapai 15.624 peserta. “Ngawi sebagai daerah penghasil tembakau secara rutin menerima dana DBHCHT. Kami mengapresiasi sinergi semua pihak sehingga launching ini bisa terlaksana dengan baik. Harapannya, ke depan semakin banyak masyarakat yang terlindungi dan mendapatkan santunan, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan, baik bagi penerima program maupun masyarakat Ngawi secara umum,” pungkasnya.
Editor: Budi
Published: Red



