Lamongan| Analisajatim.id –
Pada hari Minggu, 6 Juli 2025, telah dilaksanakan kegiatan pengecekan ketinggian air Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Karanggeneng. Kegiatan ini dimulai pukul 19.45 WIB dan berlangsung hingga selesai.
Pengecekan dilakukan di Jembatan Karanggeneng, yang merupakan titik pantau strategis karena lokasinya mudah diakses dan memberikan pandangan yang jelas terhadap aliran sungai.

Jembatan ini dipilih untuk memastikan pemantauan kondisi air yang representatif di wilayah tersebut.
Petugas yang melaksanakan patroli dan pengecekan adalah Aipda Sugeng bersama Briptu Riza. Keduanya bertugas mengamati dan mencatat ketinggian air, serta melaporkan hasilnya kepada pihak berwenang. Aipda Sugeng dan Briptu Riza memiliki pengalaman dan pemahaman yang baik mengenai karakteristik Bengawan Solo.
Berdasarkan hasil pengamatan, ketinggian air Bengawan Solo tercatat pada angka 1,10 meter. Ketinggian ini masih dalam batas normal dan tidak menunjukkan potensi banjir atau ancaman lain yang berkaitan dengan naiknya permukaan air.
Kondisi air terpantau keruh, yang merupakan keadaan umum Bengawan Solo, terutama setelah terjadi hujan di daerah hulu. Kekeruhan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti erosi tanah di sepanjang daerah aliran sungai.
Selain pengamatan langsung, petugas juga berkoordinasi dengan Balai Pengamatan Bengawan Solo (BPBS) untuk memastikan keselarasan data dan informasi terkait kondisi sungai. Data dari BPBS digunakan sebagai pendukung dalam analisis dan pengambilan keputusan untuk penanganan potensi bencana. Sinergi yang baik antara petugas lapangan dan BPBS menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar Bengawan Solo.
Selama kegiatan pengecekan berlangsung, situasi terpantau aman, kondusif, dan terkendali. Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam pelaksanaan tugas. Masyarakat sekitar juga berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar lokasi pengecekan.
Editor: Nur
Published: Red



