Lamongan | Analisajatim.id โ Pada Selasa, 08 Juli 2025, telah dilaksanakan pengecekan rutin ketinggian air Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Kegiatan pemantauan ini dimulai pukul 09.30 WIB dan berlangsung hingga selesai, dengan titik pemantauan yang berpusat di Jembatan Karanggeneng, sebuah lokasi strategis yang memungkinkan pengamatan yang akurat terhadap kondisi air sungai.

Aipda Achmad Zainuri.A dan Briptu Dedy Setiawan, S.H. bertindak sebagai petugas yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini. Keduanya mengukur ketinggian air menggunakan alat ukur standar yang telah dikalibrasi, serta mengamati kondisi visual air untuk memastikan keakuratan data yang diperoleh.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa ketinggian air Bengawan Solo pada saat pemantauan adalah 1,27 meter. Angka ini tergolong normal dan masih berada dalam batas aman. Namun, kondisi air terpantau keruh, yang kemungkinan besar disebabkan oleh aliran air dari hulu yang membawa material sedimen. Petugas akan terus memantau perubahan warna air ini untuk mengantisipasi potensi perubahan kualitas air yang lebih signifikan.
Selain melakukan pengukuran dan pengamatan visual, petugas juga menjalin koordinasi dengan Balai Pengamatan Bengawan Solo (BPBS). Hal ini bertujuan untuk berbagi informasi terkini mengenai kondisi Bengawan Solo, serta mengantisipasi kemungkinan bencana seperti banjir atau kekeringan. Informasi yang diperoleh dari BPBS akan menjadi data pendukung untuk analisis lebih lanjut dan pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.
Selama kegiatan pemantauan berlangsung, situasi di sekitar lokasi terpantau kondusif dan aman. Masyarakat sekitar juga turut aktif berpartisipasi dalam menjaga kelestarian Bengawan Solo dengan tidak membuang sampah atau limbah ke sungai. Kerjasama antara petugas dan masyarakat sangat penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem sungai dan mencegah terjadinya bencana.
Editor | Nur Shodiq
Redaksi | Analisajatim.id



