Lamongan | analisajatim.id – Dalam rangka mendukung program prioritas nasional ketahanan pangan, pada Jumat, 1 Agustus 2025 pukul 10.20 WIB, dilaksanakan kegiatan monitoring Pemanfaatan Pekarangan Berbasis Buah-Buahan (P2B) di Desa Sukorejo, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.
Kegiatan ini selaras dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis rumah tangga. Fokus utama monitoring adalah tanaman buah bergizi yang ditanam di pekarangan warga, seperti kelengkeng, jeruk, pepaya, jambu, pisang, dan buah-buahan lainnya.

Tujuan dan Lokasi Kegiatan, Monitoring dilakukan untuk,Melihat langsung perkembangan tanaman buah di pekarangan warga.
Memberikan edukasi teknik budidaya yang tepat guna.
Mengidentifikasi potensi serta kendala yang dihadapi masyarakat dalam program P2B.
Desa Sukorejo dipilih sebagai lokasi karena memiliki lahan pekarangan yang luas dan antusiasme tinggi dari warga terhadap kegiatan bercocok tanam. Diharapkan, pemanfaatan pekarangan ini bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga, meningkatkan pendapatan rumah tangga, serta mendukung terciptanya kemandirian pangan di tingkat desa.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah unsur dari Kepolisian dan TNI, antara lain:
1. AKP Suroto, S.H., M.H. (Kapolsek Turi) – Menjaga keamanan dan memberikan dukungan dalam sosialisasi program.
2. Aiptu Irwan Arin Nemdro – Terlibat aktif dalam pendampingan kepada warga penerima program.
3. Aipda Imam Fadhil – Mendokumentasikan kegiatan dan membantu koordinasi lintas instansi.
4. Serda Abdi (Koramil Turi) – Memberikan penyuluhan teknik budidaya dan dukungan dari unsur TNI.
Isi Kegiatan dan Harapan ke Depan Kegiatan monitoring meliputi,Sosialisasi manfaat program P2B.
Demonstrasi praktik budidaya tanaman buah.Evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan lebih sadar pentingnya pemanfaatan pekarangan, aktif menjaga ketahanan pangan keluarga, dan menjadikan P2B sebagai sumber ekonomi tambahan melalui hasil panen.
Keberhasilan pelaksanaan P2B di Desa Sukorejo diharapkan menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di Lamongan maupun daerah lain di Indonesia.
Editor: Nur
Published: Red



