Ngawi|Analisa jatim.id, — gelaran Ngawi Specta Carnival ( NSC) 2025 yang merupakan rangkain acara peringatan HUT RI ke 80, dan hari jadi Ngawi ke 667 sukses digelar pemerintah daerah pada Sabtu malam 23/8/25 di pusat kota atau sekitaran Kartonyono dan mall pelayanan publik ( MPP). Ajang bergengsi tahunan itu , gemanya tidak hanya lokalan Ngawi saja namun sudah menasional dan sejajar dengan Jember Fashion carnaval ( JFC), yang terlebih dahulu mendunia.
Disaksikan Bupati, wabub, segenap jajaran forkopimda, dan perwakilan pimpinan wilayah wilayah Mataraman, Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Nganjuk, Bojonegoro, sampai Jogyakarta, dan Gunung kidul, SMPN 2 Ngawi dinobatkan menjadi juara 1 katagori A, dan menjadi juara terfavorit penonton, tidak hanya menyisihkan dikelas SMP MTs, namun juga level atasnya SMA ,SMK, MA, dan peserta umum.


Hary Supriyono kepala sekolah SMPN 2 Ngawi dan keluarga besar sekolah tidak bisa menyembunyikan rasa bangga dan terharu atas capaian itu, ” kami siang – malam berpikir dan bekerja keras bersama agar bisa tampil menarik dan beda dengan kreatifitas murni sekolah sendiri, ” Kata KS yang sekolahnya sudah menerapkan e – kartu pada aktifitas kantin sehat dan mendapat 3 penghargaan Nasional itu.
Ditambahkan berangkat dari keprihatinan bumi dan lingkungan yang semakin rusak baik tata kelola sumber air, penghijauan, udara bersih, ketahanan pangan, maka sesuai dengan tema NSC yaitu Selaras Ngawi bertani dengan hati, berbudaya dengan aksi, maka kami bikin sub tema buah pisang, sebagai komoditi pangan pilihan selain padi,
” bayangkan setahun penuh sawah dihajar terus dengan tanaman padi, sekarang hampir tiap 10 meter ada sumur bor sibel yang itu jelas menyedot habis air tanah dengan bukti sumber air tiap tahun makin dalam, maka tidak salah kami gaungkan pisang sebagai alternatif pangan.


Pohon pisang sangat mudah menanam dan merawatnya, mulai daun, pelepah, buah, calon buah atau ontong, batang , ati pohon ( Ares),bonggol, akar, getah, bahkan kandungan air yang banyak dalam pohon sangat berguna sebagai aneka olahan makanan, pakan ternak, kompos, peralatan rumah tangga, obat – obatan atau bahan kosmetik.
Kemudian kita ciptakan sendiri Dewi Klaras sebagai iconnya, jadi kalau dicari di leteratur sang Dewi ini tidak ada, itu merupakan buah pikiran, gagasan untuk mempertajam tema dan bisa menarik perhatian, ” ungkap plt KS SMPN 1 Ngawi tersebut, Senin 25/8/25 sekolah nya.


Kami mau semua penampilan berbau pisang dan harus detail, warna hijau kekuningan, property, kostum, selebrasi tarian juga menceritakan pisang, dimana saat masyarakat kebingungan makanan Dewi Klaras mengajak untuk menanam pisang, ” dikebun pisang itu identik adanya kera, hewan centil, jenaka, lincah, yang pada pawai itu membagikan buah pisang pada tamu undangan, dan penonton sesuai kemauanya.
Dan kita tekankan pada anak anak yang sudah terseleksi jadi peserta pawai harus dijiwai, dilakukan dengan suka ceria ramah, ” tambah plt KS SMPN 1 Ngawi yang berhasil mengatasi problem sampah sekolah itu dengan cara anak – anak wajib membawa kantong plastik untuk menyimpan dan membawa pulang hasil sampahnya sendiri dan dibuang ditempatnya.

” Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih pada segenap guru, karyawan, panitia, komite, wali – murid, murid, dan tentu masyarakat yang akhirnya ESPERO bisa menjadi 2 juara sekaligus, mudah – mudahan tidak hanya bisa menghibur, namun bisa menjadi motivasi warga Ngawi yang sudah dinobatkan menjadi lumbung pangan tingkat nasional, dan sesuai dengan arahan pak bupati untuk selalu berkreasi mandiri kearifan lokal, ditengah efesiensi, yang diselaraskan dengan keseimbangan alam, selamat hari jadi Ngawi 667 dan selamat HUT RI ke 80, moga kita semua senantiasa sehat, ” tutup Hary yang 9 bulan lagi memasuki purna tugas.
Dari pantauan awak media, tiap event NSC kesadaran warga Ngawi begitu tinggi dari segi ketertiban, dimana semua mau duduk rapi berjajar sepanjang rute, sehingga acara demi acara bisa dinikmati dengan nyaman, hal itu tentu tidak bisa dijumpai di kabupaten manapun termsuk sekelas JFC, hingga hampir seluruh nitizen seantero Indonesia memberikan apresiasi. ( Budi)



