Lamongan | Analisajatim.id – Suasana khidmat menyelimuti Pura Sweta Maha Suci Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, pada Sabtu (20/9/2025) sore. Sejak pukul 15.00 WIB, umat Hindu dari berbagai daerah berkumpul untuk melaksanakan upacara Piodalan yang ke-55, sebuah perayaan suci yang menandai hari jadi berdirinya pura sekaligus wujud pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
Rangkaian Piodalan ini dihadiri oleh para tokoh agama dan perwakilan umat Hindu


1. Mpu Nabe Yoga Ananta Purusa Daksa Manuaba (Ida Pandita lanang istri dari Gianyar, Bali)
2. Mpu Nabe Putra Daksa Yoga Manuaba Manik Mas (Ida Pandita lanang istri dari Karangasem, Bali)
3. Mpu Mahayogi Kamisaka Daksa Manuaba (Ida Pandita lanang istri dari Bali)
4. Bapak Wayan, tokoh agama Hindu dari Tuban
5. Kompol I Made Prawira Wibawa, S.ST, S.I.K., M.I.K., Wakapolres Lamongan
6. Iptu I Nyoman Sukanesa, Kasat Intelkam Polres Lamongan
7. Mangku Tadi, pemangku Pura Sweta Maha Suci
8. Mangku Ngarijo, pemangku Pura Sweta Maha Suci
9. Mangku Tripin, pemangku Pura Sweta Maha Suci
10. Umat Hindu Desa Balun serta perwakilan umat dari berbagai daerah.
Piodalan bukan sekadar perayaan ulang tahun pura, tetapi juga merupakan momentum spiritual umat Hindu untuk mempersembahkan rasa syukur dan bhakti kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Melalui ritual-ritual suci seperti persembahan sesajen, pembacaan doa, dan pelantunan kidung, umat Hindu berupaya menjalin komunikasi spiritual dengan Tuhan, membersihkan diri lahir batin, sekaligus memperkuat ikatan harmonis dengan alam semesta.
“Upacara Piodalan adalah wujud pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, bentuk rasa cinta kasih umat kepada Tuhan dalam berbagai manifestasi-Nya,” ungkap salah satu pemangku pura.
Perayaan Piodalan kali ini menandai usia ke-55 tahun Pura Sweta Maha Suci. Lebih dari setengah abad, tradisi sakral ini tetap terpelihara dan diwariskan lintas generasi. Kehadiran umat dari berbagai daerah mencerminkan luasnya daya tarik spiritual pura ini serta menjadi simbol persatuan dalam keberagaman.
Kompol I Made Prawira Wibawa, S.ST, S.I.K., M.I.K., Wakapolres Lamongan, menyampaikan apresiasinya atas kekhidmatan kegiatan ini.
> “Kami dari jajaran Polres Lamongan sangat mengapresiasi pelaksanaan Piodalan yang berjalan dengan lancar, tertib, dan penuh kekhusyukan. Kegiatan ini bukan hanya momentum keagamaan, tetapi juga memperkuat persaudaraan dan kebersamaan umat,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Turi, AKP Suroto, S.H., M.H., yang turut mengamankan jalannya acara, menegaskan komitmen kepolisian untuk memberikan rasa aman bagi seluruh umat.
> “Pengamanan ini kami lakukan agar umat Hindu dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan khusyuk. Kami berharap tradisi luhur seperti Piodalan terus lestari dan menjadi perekat harmoni di tengah masyarakat,” tuturnya.
Agar kegiatan berlangsung khidmat dan aman, jajaran kepolisian bersama TNI turut melaksanakan pengamanan, antara lain:
AKP Suroto, S.H., M.H. (Kapolsek Turi) Aiptu Moch. Ali, Aipda Sunarno, Bripka Kamit, Serda Dadang, Pengamanan berjalan lancar, sehingga upacara Piodalan dapat berlangsung dengan tertib hingga selesai.
Piodalan ke-55 ini bukan hanya peringatan usia pura, tetapi juga simbol keberlangsungan nilai-nilai luhur agama Hindu yang tetap terjaga di tengah arus modernisasi. Tradisi ini menjadi pengingat pentingnya menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Dengan pelaksanaan yang khidmat dan partisipasi umat lintas daerah, Piodalan di Pura Sweta Maha Suci Desa Balun kembali meneguhkan makna spiritual sekaligus memperkokoh persaudaraan umat Hindu di Lamongan dan sekitarnya.
Reporter: Analisa
Editor: Nur



