Lamongan, Analisa Jatim.id – Situasi pasca unjuk rasa anarkis yang sempat menimbulkan penjarahan, pengerusakan, hingga pembakaran di wilayah Kecamatan Maduran terus menjadi perhatian aparat kepolisian. Untuk memastikan stabilitas keamanan, Polsek Maduran melaksanakan kegiatan cooling system bersama masyarakat Desa Pangean, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, pada Minggu (21/9/2025) pukul 10.30 WIB.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh jajaran petugas Polsek Maduran dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga tokoh pemuda. Tujuannya adalah membangun kembali kepercayaan, mengurangi ketegangan, serta mencegah potensi konflik lanjutan.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah langkah strategis, Sosialisasi anti-hoaks – warga diajak untuk lebih bijak menerima dan menyebarkan informasi, dengan cara memverifikasi kebenarannya sebelum dibagikan.
Silaturahmi tokoh agama – memperkuat sinergi untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kerukunan dan kamtibmas.
Dialog dengan tokoh masyarakat – menyerap aspirasi serta memahami keresahan warga pasca unras.
Pendekatan kepada pemuda – mengajak generasi muda terlibat dalam kegiatan positif guna mengurangi potensi gesekan sosial.
Giat sosial kemasyarakatan – diarahkan untuk mengalihkan perhatian warga dari potensi konflik menuju aktivitas yang lebih produktif.
> “Cooling system ini adalah langkah nyata Polri dalam meredam suhu pasca aksi anarkis. Kami ingin memastikan masyarakat merasa aman, tenang, dan tidak terprovokasi isu-isu liar,” tegas Kapolsek Maduran, AKP Bambang Siswoyo, S.H.
Selama kegiatan berlangsung, situasi keamanan di Desa Pangean terpantau lancar, aman, dan kondusif. Warga juga tampak antusias menyambut inisiatif Polsek Maduran yang dinilai mampu membangun rasa kebersamaan dan menjaga stabilitas wilayah.
Dengan strategi cooling system yang humanis ini, Polsek Maduran berharap ke depan masyarakat semakin bijak, solid, dan tidak mudah terpecah oleh isu maupun provokasi yang tidak bertanggung jawab.
📌 Published by: Analisa Jatim.id
✍️ Editor: Nur
