Lamongan, Analisajatim.id, – Pada hari Senin, 22 September 2025, sekitar pukul 10.00 WIB, petugas jaga Polsek Maduran melaksanakan kegiatan *cooling system* bersama masyarakat di Desa Pangean, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Kegiatan ini digelar sebagai respons pasca-aksi unjuk rasa yang berujung anarkis, meliputi penjarahan, pengerusakan, dan pembakaran, dengan tujuan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif dan terkendali di wilayah Kecamatan Maduran.
Aksi unjuk rasa yang terjadi sebelumnya di wilayah Kecamatan Maduran meninggalkan dampak signifikan, termasuk ketegangan sosial dan gangguan keamanan. Untuk meredam potensi konflik lebih lanjut serta memulihkan stabilitas, Polsek Maduran mengambil langkah proaktif melalui pendekatan cooling system Kegiatan ini melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat untuk membangun komunikasi, menyerap aspirasi, dan mendorong kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban.

Petugas jaga Polsek Maduran melaksanakan serangkaian kegiatan strategis yang mencakup:
Petugas memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Sosialisasi ini bertujuan untuk mencegah penyebaran berita bohong yang dapat memicu konflik atau memperburuk situasi pasca-unjuk rasa. Warga diajak untuk lebih kritis terhadap informasi yang diterima, terutama melalui media sosial.
Petugas melakukan dialog dengan tokoh agama setempat untuk memperkuat sinergi dalam menjaga Kamtibmas. Tokoh agama diminta berperan aktif dalam menyebarkan pesan damai dan menekankan pentingnya menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat.
Dalam upaya memahami aspirasi warga, petugas mengunjungi tokoh masyarakat untuk mendengarkan keluhan, masukan, dan harapan mereka. Langkah ini bertujuan untuk menjembatani komunikasi antara masyarakat dan aparat kepolisian, sehingga potensi ketegangan dapat diredam.
Petugas juga melibatkan tokoh pemuda dalam dialog untuk mendorong partisipasi mereka dalam kegiatan positif. Pemuda diajak untuk menjadi agen perubahan dengan membangun kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban, serta menghindari tindakan yang dapat memicu konflik.
Untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari potensi konflik, Polsek Maduran menggelar berbagai kegiatan positif, seperti diskusi kelompok dan kegiatan kemasyarakatan, yang dirancang untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun solidaritas antarwarga.
Kegiatan cooling system ini mendapat respons positif dari masyarakat Desa Pangean. Salah seorang warga, Siti Aminah (38), menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi kehadiran polisi yang langsung turun ke masyarakat. Ini membuat kami merasa didengar dan lebih tenang setelah situasi yang sempat tegang.” Tokoh pemuda setempat, Arif Rahman (25), juga menambahkan bahwa kegiatan ini membantu mengarahkan energi pemuda ke arah yang lebih produktif dan jauh dari potensi tindakan anarkis.
Kapolsek Maduran, AKP Suryadi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi preventif kepolisian untuk menjaga stabilitas wilayah. “Kami berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dengan semua elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga pemuda, agar situasi Kamtibmas tetap kondusif. Pencegahan konflik adalah prioritas kami,” ujarnya.
Polsek Maduran berencana untuk melanjutkan kegiatan cooling system secara berkala, dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat dan memperluas cakupan edukasi terkait bahaya hoax serta pentingnya menjaga keharmonisan sosial. Selain itu, pihak kepolisian juga akan bekerja sama dengan pemerintah desa dan instansi terkait untuk mengadakan kegiatan positif yang dapat memperkuat solidaritas masyarakat.
Kegiatan cooling system di Desa Pangean ini menjadi bukti nyata komitmen Polsek Maduran dalam menjaga keamanan dan ketertiban pasca-aksi anarkis. Dengan pendekatan dialogis dan preventif, diharapkan wilayah Kecamatan Maduran dapat kembali pulih dan masyarakat dapat hidup dalam suasana yang harmonis dan aman.
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Nur



