Analisajatim.id | Blora – Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di Pendopo Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora pada Rabu, (08/10) hanya diikuti 11 orang berseragam linmas. Mereka yang hadir berasal dari Kelurahan Wulung, Kelurahan Randublatung, Desa Pilang, Desa Bekutuk, Desa Kutukan dan Desa Sumberejo dari total 16 desa/kelurahan di kecamatan Randublatung.
Padahal, sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 300.1.4/E.1/BAK Tanggal 3 September 2025, menitikberatkan pada peningkatan peran Satlinmas dalam menjaga kondusivitas penyelenggaraan ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat (Trantibumlinmas).
Kasi Trantib Kecamatan Randublatung, Sugiyanto menyampaikan pelaksanaan kegiatan berdasarkan surat edaran tentang pengaktifan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling). Menurutnya, saat ini banyak Siskamling yang kondisinya tidak aktif atau vakum.
“Kita rapat Koordinasi Satlinmas menindaklanjuti edaran kemarin pengaktifan kembali sistem keamanan perlindungan masyarakat atau lebih dikenal Siskamling. Jadi, saat ini banyak Siskamling yang vakum, kami mohon untuk segera diaktifkan kembali di wilayah desa-desa/kelurahan di kecamatan Randublatung,” ujarnya usai rakor.

Rakor yang hanya dihadiri beberapa orang Linmas itu, dirinya mengaku adanya miskomunikasi dengan pemerintah desa di wilayah kecamatan Randublatung tentang kegiatan ini.
“Ada sedikit miskomunikasi dengan bapak kepala desa/kalur, kemarin sudah kami himbaukan (surat undangan rakor) ke grup WA kades/kalur, mungkin karena ada beberapa kades/kalur yang sibuk,” ucapnya.
Pihaknya berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
“Semoga untuk kedepannya, apabila kami melakukan atau menginfokan untuk segera ditindaklanjuti agar tidak terjadi seperti yang di pagi hari ini,” harapnya. (Jay)



