
Ngawi, Analisajatim.id, Banyaknya pemberitaan dari berbagai media yang viral terkait dugaan ketidakberesan SMAN 1 Kedunggalar terutama ulah Oknum kepala sekolah ( KS) Didik anang sunarta, mulai jarang masuk kerja bahkan terakhir hampir 3 minggu berturut-turut.
Warung janda tua bu Amir yang pintunya ditutup pagar beton oleh KS, Kantin sekolah dibuat ajang bisnis dengan harga sewa dipatok 4 juta rupiah per tahun tiap kantin, banyak ruang kelas yang bobrok tidak diurus walau ada dana BOS dan tarikan komite, dan masih banyak lagi permasalahan yang masih belum terekspos, rupanya tidak terlihat ada upaya ke arah perbaikan.

Diplafon media sosial sudah mencapai angka setengah juta orang menonton, tepatnya 473,6 ribu orang, 4.677 me like, 235 lebih komentar. Angka itu sangatlah fantastis jadi kasus yang mendapat perhatian publik luas, namun tidak ada satupun pejabat atau dewan perwakilan rakyat ( DPR) yang peduli, seakan hal itu lumrah terjadi.
Beda dengan misalnya di daerah provinsi Jawa – Barat, begitu viral menyentuh ketimpangan atau keluhan masyarakat kemudian viral, walau baru diangka 150 ribu orang yang menonton, gubernur KDM atau kang Dedy mulyadi langsung gercep atau gerak cepat datang sekaligus menyelesaikan dengan mencari solusi terbaik.
Tanggapan Malu – Malu Kucing
Berbagai tanggapan muncul, dari netizen, camat, KS SMP, SMAN, KS SMA swasta, KS SMK, guru, Karyawan, wali murid, murid, masyarakat, dan kalangan aktivis rata – rata menyuarakan rasa kecewa karena ada ketidakadilan.
Mayoritas netizen menghujat KS Didik anang sunarta, ” Pecat, viralkan, periksa dana BOS, tag bupati Ony anwar, tag Gerindra, tag Presiden prabowo subianto, pingin lihat muka KS, yang arogan, tidak punya hati, kalau pensiun jadi rakyat tapi mbok eling, saya ASN alamat sragen ASN di Ngawi, tetep masuk tiap hari, dan masih banyak lagi coment dengan nada marah dengan kepemimpinan KS. Tapi ada beberapa komen netizen yang membela, ” Siapa yang mengeluh?, soal komite tanya ketua komite, wong njobo tahu apa, golek – golek kesalahan, padahal sekolah lain juga banyak yang seperti itu, namun saat dicek ternyata akun bodong, atau diprivat.

Camat Kedunggalar Dr. Ragandi, saat audensi dengan awak media dan tokoh masyarakat Kedunggalar, berjanji akan segera menindak lanjuti kelurahan itu, walau itu ranah propinsi, karena SMAN 1 Kedunggalar ada di wilayahnya dan murid serta wali murid mayoritas masyarakat Kedunggalar. ” tolong kasih waktu seminggu saya akan melangkah, perlu melambung atau tidak kita lihat hasilnya seperti apa, ” ucap lulusan IPDN dan lama jadi ajudan bupati Ngawi tersebut pada para audien.
MKKS SMAN, “kita akan coba konfirmasi secara baik – baik, gak enak sih, karena itu otonom sekolah masing – masing, dan pak Didik juga tidak pernah ngomong, tapi karena ada keluhan langsung ke kita akan segera ditindaklanjuti.
Para KS, rata – rata dengan mewanti agar namanya tidak disebut, menyayangkan hal itu, ” Itu kaitan moral, kalau saya gak bisa seperti itu ini sawah – ladang kita, makan dari sini, digaji, ya harus menyatu dengan lingkungan sekolah, dan kita tiap hari masuk kerja kecuali ada tugas, kalau pun Plt harus dibuat jadwal hari yang jelas, ” Ungkap mereka,
Atau mungkin karena orang luar Ngawi jadi rasa handarbeni kurang dia, kasihan nanti yang meneruskan jadi pimpinan, pasti kesusahan cari murid, ” Kata mereka kompak. ( Budi / tim)



