LAMONGAN | Analisajatim.id — Kabupaten Lamongan kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dikenal sebagai Kota Soto ini mendapat apresiasi langsung dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur Endy Alim Abdi Nusa, atas kemajuan pesat dalam pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).
Apresiasi tersebut disampaikan dalam kegiatan Kick Off Pelatihan Pendamping KDMP se-Jawa Timur, yang digelar di Asrama Haji Surabaya, Senin (3/11/2025) sore.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara menyampaikan bahwa Lamongan saat ini menjadi kabupaten dengan progres KDMP paling unggul di Jawa Timur.
Tercatat, 96 KDMP telah beroperasi aktif di Kabupaten Lamongan, sementara 39 KDMP lainnya sedang dalam proses pembangunan — menjadikan total 135 KDMP yang telah memiliki progres nyata. Selain itu, 474 KDMP di Lamongan telah terdaftar secara resmi dalam Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Simkopdes), dengan 155 KDMP di antaranya sudah melakukan input lokasi pembangunan gerai.

> “Kabupaten Lamongan mendapatkan apresiasi dari Pak Wagub karena progres KDMP kami paling maju di Jawa Timur, baik dari jumlah yang sudah beroperasi, progres pembangunan, maupun kesiapan sistem pendataan digitalnya,” ujar Wakil Bupati Dirham Akbar Aksara, atau yang akrab disapa Mas Dirham.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai Lamongan telah menunjukkan komitmen dan kinerja luar biasa dalam merealisasikan program KDMP, yang sejalan dengan visi besar pemerintah pusat dalam memperkuat ekonomi desa.

> “Lamongan ini menjadi contoh nyata bahwa program KDMP bisa berjalan efektif ketika pemerintah daerah, pendamping, dan masyarakatnya punya semangat yang sama. Sinergi seperti ini yang kita butuhkan agar ekonomi desa bisa tumbuh dari bawah,” ujar Emil Dardak dalam sambutannya.
Emil menambahkan, keberhasilan Lamongan tidak hanya diukur dari jumlah KDMP yang beroperasi, tetapi juga dari inovasi, kedisiplinan pelaporan, dan kesiapan sumber daya manusianya.

> “Saya apresiasi Kabupaten Lamongan yang progresnya paling menonjol. Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang komitmen menghadirkan koperasi yang benar-benar menjadi penggerak ekonomi rakyat,” tegasnya.
Mas Dirham menegaskan, apresiasi yang diterima menjadi motivasi bagi Pemkab Lamongan untuk terus memaksimalkan fungsi KDMP, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar koperasi menjadi pondasi kemandirian ekonomi desa.

> “Fokus utama KDMP adalah memperkuat kemandirian ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjadi pusat kegiatan multifungsi berbasis gotong royong. Kami ingin setiap KDMP benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Mas Dirham.
Untuk mengoptimalkan program KDMP, Pemkab Lamongan menugaskan 48 pendamping profesional, dengan mekanisme 8 pendamping mendampingi 12 KDMP. Para pendamping memiliki kontrak kerja per tiga bulan, dengan honor sebesar Rp7 juta per bulan, yang mulai dicairkan pada minggu kedua November 2025.
Guna memperkuat kapasitas mereka, seluruh pendamping akan mengikuti pelatihan intensif selama lima hari, yang berlangsung hingga akhir November 2025. Di tingkat kabupaten, pelatihan dilaksanakan dalam 9 angkatan, di mana masing-masing KDMP mengirimkan dua perwakilan anggota untuk mengikuti pelatihan selama tiga hari.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi manajerial, akuntabilitas, dan pelayanan publik berbasis koperasi, agar KDMP benar-benar menjadi wadah ekonomi rakyat yang profesional dan berkelanjutan.
Melalui sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Lamongan, diharapkan KDMP dapat menjadi lokomotif pemberdayaan ekonomi masyarakat desa sekaligus memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong.
> “Pemerintah Provinsi dan Kabupaten harus terus berjalan seirama. Apa yang dilakukan Lamongan ini bisa menjadi role model bagi daerah lain dalam mengimplementasikan kebijakan koperasi yang modern dan berpihak pada rakyat,” pungkas Emil Dardak.
Dengan capaian ini, Kabupaten Lamongan tidak hanya menjadi daerah dengan progres KDMP tercepat di Jawa Timur, tetapi juga simbol keberhasilan pembangunan ekonomi desa berbasis kolaborasi dan partisipasi masyarakat.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















