Lamongan, Analisajatim.id –
Komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik kembali mendapat pengakuan nasional. Dua inovasi unggulan, yakni Sistem Informasi Pembayaran PBB-P2 (Simaya) dan program Lamongan Sehat Sejahtera Dengan Kunjungan Rumah (Laserku), ditinjau langsung oleh tim Innovative Government Award (IGA) 2025, Selasa (18/11).
Peninjauan dilakukan di dua lokasi implementasi, yaitu Mall Pelayanan Publik Desa Keben, Kecamatan Turi, serta Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi, yang menjadi area pelaksanaan kedua program tersebut.

Dalam penyambutan tim IGA di Guest House Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memaparkan bahwa Simaya merupakan platform digital berbasis online yang dirancang untuk memudahkan proses pengelolaan administrasi dan pembayaran PBB-P2 secara cepat, transparan, dan akuntabel.
“Inovasi ini bukan hanya mengutamakan akuntabilitas dan transparansi, tetapi juga memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran di mana saja dan kapan saja,” ungkap Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Realisasi PBB-P2 meningkat dari Rp43 miliar (2022) menjadi Rp49,97 miliar (2024).Memberi kontribusi tambahan terhadap PAD sebesar 0,26 persen, Tingkat kepuasan masyarakat naik dari 88,84% (2022) menjadi 90,07% (2024).
Selain meningkatkan pendapatan daerah, Simaya memperkuat aspek partisipasi warga, keadilan sosial, transparansi, dan akuntabilitas dalam layanan publik.
Bukan hanya sektor digital, Lamongan juga memperkuat inovasi pelayanan non-digital melalui program Laserku. Mulanya fokus pada layanan kesehatan dengan kunjungan rumah bagi kelompok rentan, Laserku kini berkembang menyentuh sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Hingga 2024, Laserku telah memberikan manfaat kepada 5.131 KK, meliputi, 852 keluarga menerima bantuan sembako, 752 keluarga menerima bantuan uang tunai, 114 keluarga diberdayakan secara ekonomi, 518 rumah tidak layak huni berhasil diperbaiki

Dampaknya terlihat jelas pada indikator pembangunan manusia di Lamongan, Angka Harapan Hidup naik dari 72,40 menjadi 75,07, Indeks Kesehatan meningkat dari 0,806 menjadi 0,847 pada 2024
Bupati Yuhronur menegaskan bahwa keberlanjutan inovasi daerah tidak terlepas dari legalisasi inovasi, budaya kerja aparat, dukungan anggaran, kolaborasi multipihak, serta insentif bagi stakeholder terkait.
“Seluruh inovasi yang kami jalankan selaras dengan RPJMD Kabupaten Lamongan, sekaligus mendukung prioritas program pemerintah provinsi hingga nasional,” tegasnya.
Dengan pemantauan langsung oleh tim IGA 2025, Lamongan optimis dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah dengan inovasi pelayanan publik terbaik di Indonesia.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















