Ngawi, Analisajatim.id, setelah disorot Terkait banyaknya atap ruang kelas yang rusak dan jebol, kepala Madrasah Tsanawiyah negeri ( MTsN) 4 Ngawi, Maryudianto menyatakan bahwa untuk dana perawatan sarana dan prasarana ( sarpras) sekolah direvisi, ” Iya, bisa saya jelaskan hal itu Terkait tidak boleh ada perubahan apapun terhadap bangunan karena akan ada PTC. Itu petunjuk dari PUPR.
Dana perawatan direvisi untuk pengadaan buku, itu juga karena MTsN 4 diajukan akreditasi perpusnas, dan Alhamdulillah terakreditasi B. Demikian adanya terimakasih, ” dalihnya.

” Sedang anak – anak pulang pagi, karena ada kebersihan umum, besok ada 2 kegiatan, 1 HGN, 2.Pemasangan kelengkapan ASAS, ” katanya lewat chat Whatsapp HP Senin 24/11/25.
Namun tidak memberikan jawaban, saat ditanya apakah peralihan itu sudah mengetahui komite sekolah, berikut mulai kapan dialihkan, jumlah nominalnya. Maryudianto juga tidak menjawab kenapa tidak mengibarkan bendera Merah Putih, dan juga adakah surat resmi dari PUPR yang menyatakan gedung sekolah tidak boleh diperbaiki.

Klarifikasi Kasi Penmad Kemenag Ngawi Yusuf Mashuri
Diwaktu yang sama Kepala seksi pendidikan Madrasah ( Penmad) kementerian Agama kabupaten Ngawi Yusuf mashuri yang salah satu tupoksi nya melakukan monitoring dan evaluasi ( monev) terhadap penggunaan dana BOS di Madrasah,dan memastikan dana tersebut digunakan secara optimal dan sesuai aturan, menyatakan bahwa tidak melakukan pemasangan bendera merah putih merupakan sebuah kesalahan dan akan melakukan tabayun.
” Untuk penggunaan dana BOS sarpras kita tidak tahu, secepatnya kita akan cek, iya ditunggu saja hasilnya seperti apa, ” terangnya lewat sambung telpon HP.
Ketua Komite Sekolah dan Guru Tidak Mengetahui

Rosyid saat dikonfirmasi mengaku tidak diajak musyawarah, ” penggunaan BOS dana BOS khusus nya MTS saya Terkait Banyak Atap Jebol, Kamad MTsN 4 Ngawi Berdalih Dialihkan Beli Buku Namun Ketua Komite Dan Guru Tidak Tahu faham,d” terangnya pada awak media.
Nurkholis Guru senior disitu juga menyatakan tidak mengetahui, ” tanyTerkait Banyak Atap Jebol, Kamad MTsN 4 Ngawi Berdalih Dialihkan Beli Buku Namun Ketua Komite Dan Guru Tidak Tahua saja ke pihak berwenang, saya sekarang tidayk menjadi waka, ” jelasnya singkat.
Kondisi transparansi penggunaan anggaran BOS di MTsN 4 Ngawi memang masih abu-abu, padahal jelas diatur pada juknisnya agar digunakan secara tertib, terbuka, dan akutable atau bisa dipertanggung – jawabkan, tidak mengherankan jika jumlah siswa semakin tahun di lembaga itu semakin turun. ( Budi ) bersambung

















