Lamongan | Analisajatim.id –
Sebagian desa di Kabupaten Lamongan diketahui belum mencairkan Dana Desa (DD) tahap II tahun anggaran 2025. Kondisi tersebut mendapat perhatian serius dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lamongan, yang meminta pemerintah desa segera melengkapi berkas administrasi agar pencairan bisa diproses.
Kepala DPMD Lamongan, Joko Raharto, menegaskan bahwa pencairan DD telah memiliki earmark atau peruntukan yang jelas sesuai regulasi nasional. Dana tersebut diarahkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur pertanian, penanganan kemiskinan ekstrem, peningkatan ketahanan pangan, hingga percepatan penurunan stunting di desa.
“Untuk desa yang belum mencairkan agar segera mengajukan, agar kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya bisa segera dilaksanakan,” tegas Joko, Rabu (27/11).
Tahun ini, besaran Dana Desa di Lamongan bervariasi, dengan nilai terendah mencapai Rp 594 juta dan tertinggi Rp 1,6 miliar per desa. Skema pencairan dilakukan dua tahap, di mana pencairan tahap pertama telah tuntas pada Juni lalu. Seluruh penyaluran dilakukan oleh KPPN Bojonegoro langsung ke rekening desa masing-masing.
Joko menjelaskan, proses pencairan sempat terhambat akibat adanya maintenance aplikasi pada September–Oktober. Namun saat ini sistem sudah kembali normal dan pengajuan pencairan dapat dilakukan.
Hingga akhir November, baru 13 desa yang berhasil mencairkan Dana Desa 100 persen. Desa-desa tersebut tersebar di Kecamatan Bluluk, Modo, Kedungpring, Laren, Sekaran, Maduran, Sugio, Solokuro, Karanggeneng, Tikung, Deket, Glagah, dan Sarirejo.
Sementara kecamatan lainnya masih tertinggal. Di Kecamatan Ngimbang, dari 19 desa yang ada, baru enam desa yang mencairkan. Kecamatan Babat mencatat enam desa dari total 23 desa, sedangkan Brondong baru tujuh desa dari sepuluh desa.
Menurut Joko, percepatan pencairan sangat bergantung pada kelengkapan administrasi pelaporan dari pemerintah desa. Dengan sistem pelaporan berbasis online, proses pencairan sebenarnya dapat dilakukan lebih cepat dan transparan.
Terkait alokasi Dana Desa tahun 2026, Joko mengaku belum mengetahui besaran pastinya. Tahun ini, total Dana Desa Lamongan tercatat mencapai Rp 410 miliar, sedikit naik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 412 miliar.
“Semoga dana ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















