TIGA INOVASI LAMONGAN TEMBUS FINALIS KOVABLIK JAWA TIMUR 2025
Analisajatim.id | Lamongan —
Tiga inovasi unggulan Pemerintah Kabupaten Lamongan berhasil menembus babak final Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025. Ketiganya menonjol karena dianggap memberi dampak langsung terhadap layanan masyarakat, penguatan ekonomi lokal, hingga peningkatan kesejahteraan hewan dan kelompok rentan.
Ketiga inovasi tersebut ialah Posyandu Kucing besutan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Megilan Entrepreneur (Megpreneur) gagasan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, serta Disabilitas Mandiri Terlindungi (Tas Mantri) yang dikembangkan Puskesmas Turi Lamongan

Inovasi yang Selaras dengan Program Besar Daerah
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menegaskan bahwa seluruh inovasi yang dikembangkan perangkat daerah Lamongan didukung secara regulatif melalui Peraturan Daerah, sekaligus selaras dengan RPJMD Kabupaten Lamongan, 15 program prioritas, Renstra, RIPJ-PID, dan RKPD.
> “Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, sekaligus meningkatkan nilai ekonomis bagi mereka,” ujar Bupati Yuhronur saat memaparkan inovasi Posyandu Kucing, Kamis (27/11), dalam presentasi daring di Ruang Command Center Pemkab Lamongan.
1. Posyandu Kucing: Layanan Gratis, Cegah Zoonosis, dan Dorong UMKM Pet Care
Inovasi Posyandu Kucing menjadi sorotan karena memberikan layanan kesehatan hewan secara gratis, terutama bagi kucing peliharaan maupun kucing liar. Di tengah meningkatnya tren kepemilikan hewan, inovasi ini dianggap relevan sekaligus menjadi upaya nyata mencegah penyakit zoonosis.
Hingga kini, Lamongan memiliki 1 UPT Puskeswan dan 9 Puskeswan yang didukung dokter hewan serta paramedik veteriner. Total 937 hewan telah memperoleh layanan mulai dari vaksin rabies, pemberian obat cacing, perawatan kesehatan, sterilisasi, hingga konsultasi kesehatan hewan.
Bupati Yuhronur menambahkan bahwa inovasi ini berpotensi melahirkan peluang ekonomi baru.
> “Posyandu Kucing tidak hanya untuk hewan peliharaan, tetapi juga hewan liar yang kami tangani di ruang publik dan perumahan warga. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap hewan peliharaan, sektor UMKM pet care ikut tumbuh. Ke depan, Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) bisa diarahkan bergerak di bidang ini,” jelasnya.
2. Megpreneur: Bukti Nyata Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas
Program Megilan Entrepreneur (Megpreneur) terus menunjukkan capaian signifikan bagi para pelaku usaha mikro di Lamongan. Program inkubasi ini telah diikuti 155 tim dari beragam sektor—agribisnis, kuliner, fashion, industri kreatif, pariwisata, hingga jasa.
Dampak ekonominya terukur jelas. Rata-rata omzet peserta inkubasi meningkat dari tahun ke tahun:
2022: Rp3,5 juta
2023: Rp4,5 juta
2024: Rp5,8 juta
Kenaikan omzet ini menunjukkan bahwa pembinaan, pelatihan, dan pendampingan intensif Megpreneur efektif dalam membantu UMKM naik kelas dan bersaing lebih luas.
3. Tas Mantri: Layanan Kesehatan Ramah Disabilitas
Inovasi Tas Mantri dari Puskesmas Turi bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas melalui pendekatan home care dan pemberdayaan keluarga sebagai caregiver.
Layanan Home Care Service (HCS) dua kali seminggu, Pelatihan caregiver dua kali setahun
Bantuan alat kesehatan seperti tensimeter, alat bantu mobilisasi, dan perlengkapan laboratorium sederhana bagi 15 penerima manfaat per tahun
Inovasi ini dianggap menjadi model pelayanan yang humanis, dekat dengan warga, serta berdampak langsung terhadap kualitas hidup
Dengan lolosnya ketiga inovasi tersebut ke babak final KOVABLIK 2025, Lamongan kembali menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pelayanan publik yang kreatif, terukur, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Keberhasilan ini sekaligus menjadi cerminan bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak hanya administratif, tetapi juga adaptif dan mampu menjawab tantangan zaman.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















