Analisajatim.id | Lamongan,-
Guna mengantisipasi potensi kecelakaan tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Polsek Karanggeneng melaksanakan pemasangan banner peringatan dan sosialisasi langsung kepada warga di bantaran sungai wilayah Desa Mertani, Kamis (27/11/2025) mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.
Dua personel, Aiptu Hardi dan Briptu Riza, secara khusus memasang belasan banner berukuran besar di titik-titik rawan yang biasa digunakan warga untuk mandi, mencuci, atau memancing.

Banner berwarna mencolok bertuliskan “Dilarang Mandi di Sungai – Bahaya Tenggelam” dan “Lindungi Anak-Anak dari Arus Bengawan Solo” dipasang di lokasi strategis sepanjang bantaran Desa Mertani.
“Arus bawah Bengawan Solo saat ini sangat deras meskipun ketinggian air masih normal 1,97 meter. Kondisi air yang keruh juga menyulitkan visibilitas. Kami tidak ingin ada korban jiwa hanya karena mandi atau berenang,” tegas Aiptu Hardi saat memaku banner di dekat jembatan Mertani.
Selain pemasangan banner, petugas turun langsung menyapa warga yang sedang beraktivitas di tepi sungai, terutama anak-anak dan remaja. Himbauan disampaikan secara lisan agar tidak lagi mandi, menjala ikan, atau bermain di area berbahaya.
“Kami juga koordinasi dengan perangkat Desa Mertani agar segera mengaktifkan kembali patroli siskamling malam hari di sepanjang bantaran, karena banyak kejadian tenggelam terjadi saat senja atau malam,” tambah Briptu Riza.
Kapolsek Karanggeneng menyatakan bahwa pemasangan banner dan sosialisasi serupa akan diperluas ke desa-desa lain yang dilintasi Bengawan Solo, seperti Desa Sumberwudi, Karangtawang, dan Pulogede, dalam minggu ini.
Langkah preventif ini dilakukan menyusul beberapa kasus tenggelam yang masih sering terjadi di Lamongan setiap musim hujan, terutama melibatkan anak-anak dan remaja yang nekat mandi di sungai.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengawasi anak-anak serta melapor ke pos polisi terdekat jika melihat aktivitas berbahaya di bantaran Bengawan Solo.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















