Analisajatim.id | Lamongan,-
Mini Loka Karya Triwulan dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting dan Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) digelar di Aula Germas Puskesmas Kalitengah, Kamis (27/11/2025) pukul 12.30–15.00 WIB. Acara yang dihadiri sekitar 50 undangan lintas sektor ini menegaskan kembali komitmen bersama pemerintah kecamatan, TNI-Polri, tenaga kesehatan, dan perangkat desa untuk menuntaskan permasalahan stunting di wilayah Kalitengah.
Hadir antara lain Camat Kalitengah Khoirul Muhsinin, S.Pd., MM., Kapolsek Kalitengah Iptu Heri Prastyo W., Danramil 0812/21 Peltu Ary Susanto Hadi, dr. Mahfud (Kepala Puskesmas Kalitengah), Kepala KUA Kecamatan Kalitengah, Korwil Pendidikan, serta seluruh Kepala Desa, kader posyandu, dan staf BKKBN Kalitengah.

Dalam sambutannya, Camat Khoirul Muhsinin menekankan pentingnya konvergensi lintas sektor. “Stunting bukan hanya urusan kesehatan, tapi juga pendidikan, ekonomi keluarga, dan sanitasi. Hari ini kita evaluasi dan perkuat lagi intervensi di tiga desa prioritas,” ujarnya.
Data terbaru menunjukkan tiga desa dengan angka stunting tertinggi di Kecamatan Kalitengah:
– Desa Sugihwaras: 16 kasus
– Desa Tiwet : 7 kasus
– Desa Kuluran : 7 kasus

dr. Mahfud menyampaikan bahwa Puskesmas Kalitengah terus menggenjot Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dengan penekanan penginputan data yang akurat ke aplikasi e-PPGBM serta penyesuaian data dengan Kartu Keluarga (KK). “Kami mohon dukungan kader posyandu dan kepala desa agar data by name by address selalu valid,” pintanya.
Kepala KUA Kalitengah mengusulkan agar pemeriksaan kesehatan calon pengantin (catin) tidak hanya tes kehamilan, melainkan paket lengkap termasuk skrining anemia dan penyakit menular, serta biaya ditanggung BPJS Kesehatan.
Sementara itu, perwakilan Korwil Pendidikan meminta adanya edukasi khusus kepada pengelola kantin sekolah terkait jajanan sehat. “Banyak anak masih konsumsi minuman berpemanis tinggi dan makanan rendah gizi. Ini harus kita intervensi dari lingkungan sekolah,” tegasnya.
Kapolsek Iptu Heri Prastyo W. dan Danramil Peltu Ary Susanto Hadi menyatakan siap mendukung penuh pendampingan keluarga berisiko stunting melalui program Polri–TNI Masuk Dapur dan Babinsa–Bhabinkamtibmas bina lingkungan.
Mini loka karya ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut triwulan IV 2025 serta penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting menuju angka 0 kasus baru pada tahun 2026.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















