Analisajatim.id | Lamongan – Kabupaten Lamongan resmi menjadi tuan rumah peluncuran Program Nasional Lanjut Usia Berdaya (Sidaya) yang digagas Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Launching berlangsung di Pendopo Lokatantra, Kamis (4/12/2025), dan diresmikan langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.
Program Sidaya dirancang sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan lansia dengan mendorong mereka tetap aktif, sehat, mandiri, dan produktif. Berdasarkan Data Statistik Penduduk Lanjut Usia BPS 2024, proporsi penduduk lansia Indonesia telah mencapai 12 persen dari total populasi. Angka ini menandakan bahwa Indonesia telah memasuki fase aging population, ketika jumlah lansia melampaui 10 persen dari populasi.

Menteri Wihaji menegaskan bahwa fenomena ini bukan beban, melainkan peluang. “Program Sidaya merupakan bentuk pendampingan bagi keluarga lansia dan lansia itu sendiri melalui kepedulian dan peran serta multisektor,” ujarnya.
Lamongan Tunjukkan Komitmen, Program Lansia Sudah Berjalan Sebelum Sidaya
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan apresiasi atas ditunjuknya Lamongan sebagai daerah peluncuran program nasional tersebut. Ia menegaskan bahwa upaya memberdayakan lansia tidak mungkin dilakukan oleh satu lembaga saja, melainkan harus melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan pentahelix.

Komitmen itu, kata Pak Yes, sudah dituangkan dalam RPJMD Lamongan 2025–2030, yang menetapkan harmonisasi sosial masyarakat sebagai salah satu prioritas pembangunan. Dari lima belas program prioritas, salah satu yang paling menonjol bagi kelompok lansia adalah Yakin Semua Sejahtera (YSS).
“Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus merealisasikan program prioritas, menyelaraskan dengan program pemerintah provinsi hingga pusat untuk memberdayakan lansia,” tegasnya.
Melalui program YSS, tercatat 112.849 lansia telah menerima bantuan sosial, termasuk makanan tambahan lewat inovasi rosela. Di sektor kesehatan, Pemkab menjalankan Laserku (Lamongan Sehat Dengan Kunjungan Rumah), yang telah memberi layanan kesehatan kepada 3.390 lansia, dengan dukungan 542 Posyandu Lansia.
Selain itu, program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) yang berjalan sejak 2022 telah meluluskan 197 lansia. Melalui Selantang, para peserta tidak hanya mendapat edukasi kesehatan, tetapi juga diberi pembekalan kewirausahaan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.
Kunjungan Kerja Dua Hari: Dari KRS hingga Dialog 1.000 Santri
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Lamongan, Menteri Wihaji juga meninjau sejumlah lokasi dan bertemu berbagai kelompok masyarakat. Pada hari pertama, ia mengunjungi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Desa Rancang Kencono dan Desa Siman, dilanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Fattah Induk, tempat ia berdialog dengan 1.000 santri.
Esok harinya, Menteri dijadwalkan mengunjungi Pasar Tradisional Sekaran, sekaligus berdiskusi dengan para lansia entrepreneur.
Momentum peluncuran Sidaya turut dirangkai dengan penyerahan alat bantu lansia, wisuda peserta Sekolah Lansia, diskusi interaktif, serta kunjungan ke pameran program pemberdayaan. Sejumlah booth layanan juga disiapkan, mulai dari Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Satya Gatra), gelar dagang lansia entrepreneur, hingga layanan kesehatan dan bilik konseling.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















