Analisapublik.id (Lamongan),- Mewujudkan hasil panen komoditi pangan, khususnya padi, Koramil 0812/04 Tikung Bersama Forkopimcam Tikung dan Kelompok Tani di Tikung Galakkan “Gerakan Pengendalian OPT Wereng Batang Coklat” Rabu, (19/07/2023)
Organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan faktor utama yang berpengaruh pada penurunan produksi suatu komoditi, dalam hal ini tanaman pangan (padi). Wereng batang coklat berkembangbiak secara sexual, masa pra peneluran 3-4 hari untuk brakiptera (bersayap kerdil) dan 3-8 hari untuk makroptera (bersayap panjang).
Telur diletakkan berkelompok, satu kelompok telur terdiri dari 3-21 butir. Satu ekor betina mampu meletakkan telur 100-500 butir. Telur menetas setelah 7-10 hari. Muncul wereng muda yang disebut nimfa dengan masa hidup 12-15 hari dan setelah fase ini menjadi wereng dewasa.
Dalam hal ini Batuud Koramil 0812/04 Tikung Peltu Widodo menjelaskan bahwa pemberian zat pembasmi hama yang tepat dengan takaran yg pas akan dapat menekan dan membasmi OPT wereng.
“Tepat dosis konsentrasi, dosis atau konsentrasi pestisida berpengaruh pada daya bunuh terhadap opt. Sebaiknya diberikan sesuai dengan dosis anjuran” ujarnya.
“Tepat cara penggunaan pada umumnya pestisida diaplikasikan dengan cara di semprot (menggunakan hand sprayer). Pada saat aplikasi juga harus memperhatikan arah angin dan kondisi cuaca untuk mendapatkan hasil yang optimal.” Ujar Peltu Widodo.
Dirinya menambahkan bahwa kegiatan seperti ini memang perlu di lakukan untuk mengendalikan serangan hama wereng pada areal tanaman padi dan mencegah agar serangan hama wereng tidak menyebar ke areal tanaman padi secara luas. Wereng menjadi hama yang ditakuti oleh petani karena serangan populasi wereng pada tanaman padi bisa menyebabkan puso sehingga petani mengalami gagal panen. Ungkapnya (Indra)