Analisajatim.id( Lamongan),- Guna memastikan ketersediaan air baku pertanian tercukupi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Lamongan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, serta Dinas Perikanan memantau secara langsung debit air di pintu air Melik dan Butungan Kecamatan Kalitengah.
Berbagai upaya revitalisasi dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamongan guna memenuhi kebutuhan air baku pertanian tercukupi.
Ketersediaan air irigasi sangat penting dalam pertanian. Namun, pada musim kemarau seperti sekarang ini, air mulai sulit didapat. Menindaklanjuti hal tersebut,
“Saya bersama Kepala Dinas PUSDA, Kepala Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan Lamongan kesini ingin memastikan ketersediaan air, bahwa kebutuhan air di seluruh area persawahan ini tercukupi dengan baik. Untuk itu kita melihat debit air di pintu air Melik dan Butungan dan semua berjalan baik. Bahkan bisa kita lihat di seluruh area persawahan masih ada air dan InsyaAllah kedepan kita akan panen raya, kita doakan hasilnya memuaskan” ucap Yuhronur.
Demi memastikan ketersediaan air baku pertanian mencukupi di wilayah Lamongan utara, Bupati Lamongan melanjutkan pantauannya ke area persawahan di wilayah Kecamatan Karanggeneng. Dimana hampir seluruh area persawahan yang ditanami padi masih tercukupi air.
“Kita bisa pastikan ketersediaan air di semua area persawahan yang memerlukan air tercukupi dengan baik, khususnya area sawah yang sedang ditanami padi. Sehingga kita bisa optimis masyarakat bisa panen raya. Sehingga Lamongan sebagai lumbung pangan nasional tetap terjaga,” imbuhnya.
Sementara itu, disampaikan Kepala Dinas PU SDA Lamongan Gunadi, meski sebagian besar petani di Lamongan sudah selesai proses tanam palawija, di kawasan sekitar Bengawan Jero masih terdapat lahan petani yang menyisakan tanaman padi, sehingga masih membutuhkan banyak air. Meski demikian, Gunadi memastikan bahwa debit air Bengawan Solo masih stabil.
“Berdasarkan data per tanggal 9 Agustus 2023 pukul 18.00 WIB status Bendung Gerak Bojonegoro Outflow 36,40 m3/dt. Bendung Gerak Babat Outflow 17,20 m3/dt.
Bendung Gerak Sembayat Outflow 7,46 m3 /dt. Artinya masih stabil,” terangnya.
Bahkan, sebagai upaya mengantisipasi kekeringan dan mensukseskan panen raya padi di Lamongan, PU SDA Lamonga terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk telah melakukan berbagai revitalisasi, seperti pengerukan sedimen yang ada di Sluis Melik hingga Sluis Windu, rehab gorong-gorong, hingga pembangunan box di Kuro yang semuanya dipersiapkan untuk kelancaran irigasi.
“Termasuk meminta bantuan air ke hulu yakni Bendungan Gerak Babat melewati Sluis Besur agar di wilayah Bengawan Jero tetap bisa melakukan panen,” pungkasnya.