Surabaya || Analisajatim.id,- Peristiwa tawuran antar remaja hampir terjadi di kawasan Pacar Kembang Surabaya pada Minggu (8/10/2023) dini hari. Namun aksi mereka itu bisa dicegah oleh Aipda Arif Harmoko Polisi RW Polsek Simokerto dan sejumlah warga di sana.
Alhasil, sebanyak 12 remaja diamankan polisi ketika hendak melangsungkan tawuran. Aipda Arif mengatakan, kejadian itu bermula ketika ada gerombolan remaja di Pacar Kembang dengan membawa beberapa senjata tajam dan sarung.
“Kebetulan waktu itu saya berada di warung bakso saya, mau kukutan. Lha kok ada mereka bawa berbagai macam senjata, terus saya keluar, saya teriaki, “Weh, ate lapo kon?” terus lari semua,” jelasnya, Minggu (8/10/2023).
Dengan larinya gerombolan remaja itu, ia bersama sejumlah warga sekitar mengejar. Ketika sampai di Jalan Raya Tambang Boyo, ternyata mereka berjumlah lebih banyak, sekitar 30 lebih remaja.
Setelah lari dan berhenti, mereka kemudian hendak menyerang Aipda Arif dan beberapa warga. Untuk mencegah adanya ricuh dengan warga, Arif minta warga untuk mundur. Lalu dirinya memastikan gerombolan remaja itu supaya tahu bahwa Aipda Arif adalah polisi yang akan mengamankan situasi.
“Akhirnya kita kejar lagi, warga juga ikut ke Pacar Kembang. Sampai sana, mereka ternyata sudah berpencar,” ujarnya.
Setelah puluhan remaja tersebut berpencar, ia bersama warga tetap mencari, dan akhirnya ketemu enam orang yang sedang berhenti di wilayah Pacar Kembang. Mereka berhasil ditangkap meskipun sebelumnya berusaha lari lagi.
“Kemudian kontak ke Polrestabes, call center, akhirnya datang Polsek Tambaksari, enam dimasukkan ke mobil patroli, diamankan,” tuturnya.
Tuntas diamankan, ia masih melihat ada empat motor yang tertinggal. Oleh karena itu, ia bersama warga menunggu pemilik mengambil motor tersebut. Hingga menjelang jam 3 pagi, mereka baru datang menghampiri motor. Akhirnya polisi dan warga langsung mengamankan “Dan telepon Polres lagi untuk diamankan, total ada 12 remaja,” tuturnya
Arif mengatakan, mereka yang hendak tawuran merupakan remaja yang masih duduk di bangku SMK. Aksi melanggar norma itu, rencananya akan dilakukan oleh remaja dari Pacar Kembang dan daerah Jagir serta Gedongan.
“Waktu saya tanya ada masalah apa? Intinya untuk cari nama, menunjukkan kegigihan. Ini bahaya, apalagi sempat mau nyerang warga,” ujarnya
Ia meminta, agar remaja Surabaya tidak membuat kegiatan yang meresahkan warga seperti tawuran. Ia mendorong agar mereka berbuat hal-hal positif yang berdampak baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Dari kejadian seperti ini, harus ada efek jera,” ujarnya.
Paska kejadian tersebut, lanjut dia, RT dan RW di wilayah Pacar Kembang dan sekitarnya dipanggil ke Polres Tambaksari untuk dimintai keterangan dan arahan.
“Disampaikan juga agar diadakan rapat untuk keamanan. Selain itu, juga diberi pesan kepada warga, harus lapor kalau ada kejadian seperti itu, agar tidak terulang lagi,” pungkasnya. (*ipul/ris/wld/ham/)