Gresik, Analisajatim.id – Tujuan sosialisasi penghitungan Indeks Harga Konsumen. Merupakan indikator ekonomi untuk menentukan tingkat Inflasi atau Deflasi, demikian disampaikan Wakil Bupati Gresik Dra. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd. saat membuka sosialisasi yang digelar di Ballroom Giriloka Hotel Aston Inn, Kamis (16/11/2023).
Dimana, gelaran sosialisasi penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun dasar 2022 ini, diinisiasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik.
Bu Min mengatakan bahwa secara sederhana, inflasi diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi merupakan suatu ukuran yang menggambarkan dinamika perkembangan harga sekelompok barang dan jasa yang biasa di konsumsi masyarakat. Dimana hal ini berdampak langsung terhadap tingkat daya beli dan biaya hidup masyarakat.
“Jika melihat harga di sekitar kita, Inflasi di Kabupaten Gresik berdasarkan gabungan Surabaya Raya pada tahun 2021 sekitar 1,4 persen sedangkan tahun 2022 turun 1,2 persen,” terangnya.
Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik pada tahun 2023 mencapai 76,3 persen. Artinya, ada pergerakan keuangan sangat luar biasa baik di pasar tradisional maupun di pasar modern.
“Selain itu, angka pengangguran terbuka pada tahun 2021 dan 2022 sekitar 7,84 persen. Sekarang tahun 2023 turun lagi menjadi 6,84 persen,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Wabup, indeks ketahanan pangan di Kabupaten Gresik juga terbaik di Jawa Timur. Tentu capaian itu ada beberapa faktor pendukungnya yaitu salah satunya pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penunjang perekonomian.
“Mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi penghitungan IHK kita punya angka yang bisa dijadikan acuan yang memudahkan dalam penentuan pengambilan kebijakan. Demi kemajuan Kabupaten Gresik ke depan,” tandasnya.
Di tempat sama, Kepala BPS Gresik Indriya Purwaningsih, mengatakan, ini salah satu kegiatan baru BPS Gresik dipercaya sebagai kabupaten penghitungan IHK. Ini dikarenakan BPS Gresik merupakan salah satu data strategis paling up to date atau setiap bulan kita rilis secara berjenjang.
“Selain itu, 282 komoditas BPS didukung melalui aplikasi SIBAPO (Sistem Bahan Pokok) milik Pemkab Gresik. Sebagai kontrol kami bahwa Pemda sudah melakukan pendataan secara update, karena inflasi maupun deflasi,” ujarnya.
Dikatakan, inflasi merupakan salah satu indikator yang penting dalam menggambarkan kondisi perekonomian di Indonesia setiap bulannya. Selain memberikan gambaran perkembangan harga barang dan jasa yang di konsumsi masyarakat.
” Inflasi juga menjadi indikator pergerakan antara permintaan dan penawaran di pasar. Selain itu tingkat suku bunga, produktifitas ekonomi, nilai tukar rupiah dengan valuta asing, indeksasi anggaran dan parameter ekonomi makro lain. Inflasi ini menjadi informasi dasar untuk pengambilan banyak keputusan,” bebernya.
Kegiatan ini turut dihadiri, Ketua DPRD Gresik H. Moh. Abdul Qodir, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Kepala OPD lingkup Pemkab Gresik serta menghadirkan narasumber Petrus Endria Effendhi Asisten Direktur Bank Indonesia Surabaya, dan Stastitisi BPS Provinsi Jawa Timur Muhammad Alamsyah.(oso)