Analisajatim.id | Blora – Pabrik Biomassa yang diprakarsai PT Maharaksa Biru Energi Tbk segera berdiri di Blora. Pemkab Blora telah melakukan penandatanganan MoU dengan PT tersebut dan direncanakan pertengahan 2026 pabrik sudah siap operasional.
MoU bersama dalam hal pengembangan proyek bidang energi terbarukan (Wood chip/ Sawdust dan bio compressed natural gas) itu dilakukan langsung oleh Bupati Blora, Arief Rohman dengan Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar, di aula lantai 15 gedung treasury tower Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Disampaikan Dirut PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), Bobby Gafur Umar, perusahaannya memang semakin aktif “mengintip” potensi dan peluang bisnis biomassa, dalam rangka memperluas jaringan bisnisnya.
Kali ini, melirik potensi pengembangan usaha berbasis biomassa di daerah Blora, Jawa Tengah. Dikatakan Bobby, pihaknya sudah mulai menyusun rencana pengembangan bisnis Bio-CNG (Compressed Natural Gas) dari limbah pertanian yang berlimpah di sana, antara lain jerami, gabah dan jagung.
Pada tahap pertama, kapasitas industri biomassa di Blora akan mencapai 5.000 Ton per bulan, dan akan terus dikembangkan hingga 15.000 Ton setiap bulannya.
“Kita bidik sampai 60.000 ton per tahun pada tahap pertama ini, akan terus ditingkatkan hingga mencapai 180.000 ton per tahun. Belum banyak yang tahu bahwa daerah Blora ternyata menyimpan potensi limbah pertanian yang sangat besar,” jelas Bobby.
Dijelaskan oleh Bobby, pabrik biomassa yang akan digarap OASA di Blora akan menghasilkan wood chip yang nantinya akan dipasok sebagai bahan co-firing untuk PLTU Rembang dalam rangka mengurangi penggunaan energi fosil.
Sementara produk bio-CNG rencananya akan diekspor ke Jepang. Pabrik ini nantinya akan mampu menghasilkan 5 MMCFD bio-LNG per hari, dibangun dengan investasi sekitar 100 juta dolar AS.
“Kami dalam proses kerjasama pengembangan dengan USTDA atau US Trade Development Agency. Targetnya, pabrik bio-CNG di Blora ini akan siap beroperasi sekitar pertengahan tahun 2026,” tandas Bobby.
Dikatakan, produk tambahan dari Bio-CNG ini adalah pupuk organik kualitas tinggi, yang akan “kembali” menyuburkan lahan pertanian masyarakat.
“Ini akan menjaga keberlanjutan sistem pertanian dan terciptanya ekonomi sirkular,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman menyambut baik atas terlaksananya MoU tersebut, dan secepatnya pihaknya juga akan melakukan sosialisasi.
“Kami juga minta time schedulenya biar bisa kongkrit untuk kerja sama ini. Termasuk pada ibu ibu PKK yang jaringannya sampai desa nanti bisa ikut digerakkan. Ini investasi yang ramah lingkungan,’’ ujarnya. (Jay)