Analisajatim.id | Blora – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blora menggelar diskusi bertajuk Gugus Tugas Pengawasan Konten Internet. Kegiatan dengan tema Strategi Pengawasan Konten Internet Pada Pemilu 2024 Tanpa Hoaks, Politisasi Sara dan Black Campign ini mengundang para wartawan dan pegiat media sosial di Kabupaten Blora. Rabu, (20/12/2023)
Ketua Bawaslu Blora, Andyka Fuad Ibrahim menegaskan bahwa diskusi ini merupakan strategi pengawasan konten internet pada Pemilu 2024 tanpa hoaks, politisasi sara dan black campaign.
“Dalam upaya pencegahan potensi pelanggaran khususnya di konten internet. Kita tidak bisa mencegah munculnya konten atau berita hoaks, tapi berupaya menyampaikan informasi yang benar melalui rekan-rekan awak media dan pegiat media sosial,” ucap Andyka.
Menurutnya, penyebaran konten hoaks berawal dari pengunggah konten yang tidak jelas pemiliknya.
“Pengunggah konten hoaks biasanya dilakukan akun anonim atau tidak jelas pemilik maupun adminnya berisi yang tidak bertanggung jawab. Sedang di medsos, ada yang kontra produktif sehingga rawan adanya pelanggaran,” tambahnya.
Sementara itu, Ahmad Mustain selaku Kordiv. Pencegahan, Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Blora mengatakan, bilamana menjumpai adanya konten yang bersifat hoaks, ujaran kebencian, politisasi SARA dan black campaign bisa melaporkannya ke kanal aduan yang disediakan lembaganya.
“Kalau masyarakat dan rekan-rekan menemukan pelanggaran bisa mengadukannya ke 08119810123, email medsos@bawaslu.go.id, laman https://jarimuawasipemilu.bawaslu.go.id, atau ke kantor Bawaslu Kabupaten Blora,” ujarnya.
Ia menambahkan, waktu kampanye di media massa dijadwalkan pada tanggal 21 Januari – 10 Februari 2024.
“Kalau sekarang, iklan kampanye di media massa belum boleh, para calon legislatif (caleg) boleh kampanye di akun media masing-masing. Setelah memasuki masa tenang (11 Februari 2024), akun mereka harus ditutup atau dinonaktifkan,” tegasnya.
Selanjutnya, materi disampaikan oleh Dzikrina Aqsha Mahardika, Ketua Divisi Penelitian dan Pengabdian Universitas Muhammadiyah Karanganyar serta dilanjutkan diskusi yang dimoderatori oleh Ari Istiyaningrum. (Jay)