Tangerang, Analisajatim.id, – Upaya membantu pemerintah dalam kesigapan pengamanan selama proses Pemilu,Korem 052/Wkr melaksanakan latihan terintegrasi pengamanan Pilkada T.A 2024 DKI Jakarta yang ditempatkan di Yonif mekanis 203/AK Jln Gatot Subroto km 6 ,Gandasari, Jatiuwung Kota Tangerang dan Batalyon Arhanud 6/BAY. Jl. Lagoa Kanal No.41, Kb. Bawang, Kec. Tj. Priok, Jakarta Utara, Rabu (10/1/2024)
Pelaksanaan latihan terintegrasi pengamanan Pilkada 2024 DKI Jakarta tersebut dilaksanakan selama tiga hari mulai tgl 10 Januari 2024 sampai dengan 12 Januari 2024 yang di pusatkan di dua tempat yaitu untuk wilayah Jakarta Barat bertempat di Yonif Mekanis 203/AK yang di buka langsung oleh Danrem 052/Wkr , Brigjen TNI Putranto Gatot SH, S.Sos., M.M. dengan melibatkan 265 orang peserta latihan.
Sedangkan untuk kegiatan latihan terintegrasi pengamanan Pilkada TA 2024 DKI Jakarta di Wilayah Jakarta Utara bertempat di Batalyon Arhanud 6/BAY yang di buka oleh Kasrem 052/Wkr,Kolonel Inf Dr Indarto Kusnohadi S.IP., S.H., M.H.,M.M. dengan jumlah peserta
(±) 300 orang
Dalam sambutannya Danrem menyampaikan Maksud dan Tujuan diselenggarakan pelatihan ini adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu pemerintah dalam kesigapan pengamanan selama proses pemilu berlangsung, hingga langkah-langkah dalam menghadapi situasi aksi kegaduhan dan unjuk rasa, termasuk dengan situasi kamtibmas.
“Pelatihan ini penting bagi kita semua, dan tentu kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi dari semua stakeholder.”
“Pemilu ini menjadi sebuah sirkulasi yang kita laksanakan tiap 5 tahun, kita berharap di pemilu 2024 tidak terjadi kerusuhan, tetapi setidaknya kalau kita sudah memetakan potensi kerawanan yang ada dan mengantisipasi kejadian yang sudah ada, maka kita semua bisa menyiapkan dan menghadapinya dengan baik, apalagi dalam era informasi yang sangat luar biasa seperti sekarang, ada potensi rawan yang belum terpetakan dan sulit diidentifikasi yakni serangan siber dan isu hoaks pada media sosial yang harus diantisipasi mulai saat ini.”ungkapnya.
“Kita harus mulai mengantisipasi sejak saat ini, mari kita sosialisasikan kepada masyarakat bahwa pemilu bukan tujuan, melainkan hanya sebuah sarana memilih pemimpin dan wakil kita yang akan mensejahterakan rakyatnya. Kita juga terus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sehingga pemilu akan sesuai dengan apa yang kita cita-citakan.Pungkasnya.(M.Solichin)