Analisajatim.id | Blora โ Sobirin, seorang ayah menunjukkan kasih sayangnya yang tak terbatas demi pendidikan anaknya. Meskipun harus menyeberangi sungai yang deras, ia tidak gentar untuk menggendong anaknya ke sekolah.
“Ya, mau bagaimana lagi mas, yang penting anak bisa sekolah. Jembatan daruratnya kemarin (saat hujan deras) hanyut terbawa arus,” ujar Sobirin warga Dusun Ngampel Desa Plosorejo Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, Senin (03/11/2025).
Dengan penuh semangat dan tekad, ayah ini menghadapi tantangan alam untuk memastikan anaknya mendapatkan pendidikan yang layak. Ia tahu bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, dan ia tidak ingin anaknya terhalang oleh keterbatasan geografis.
Setiap hari, ayah ini melakukan perjalanan panjang sekitar 1,5 kilometer dan melelahkan untuk mengantar anaknya ke sekolah yang berada di dusun seberang sungai. Ia harus menyeberangi sungai yang kadang-kadang sangat deras dan berbahaya, tetapi ia tidak pernah menyerah. Dirinya berharap, pembangunan jembatan penghubung antar dusun tersebut segera rampung.

Sebelumnya, jembatan darurat juga hanyut terbawa arus sungai saat hujan deras beberapa hari kemarin. Warga sekitar harus berjalan kaki untuk menyeberang sungai.
Jembatan penghubung antar dusun di Desa Plosorejo Kecamatan Randublatung putus akibat longsor pada bulan Maret 2025 lalu. Pemerintah kabupaten Blora melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menggelontorkan anggaran untuk Kegiatan TMMD Mandiri pembangunan jembatan tersebut dengan total pagu Rp. 871.713.500,00. Proses pembangunan jembatan tersebut saat ini mencapai sekitar 40 persen. (Jay)

















