Ngawi|Analisajatim.id, – Sungguh miris kedaan ibu dengan 3 anak dengan status janda di tinggal mati suaminya ini, bahkan anak pertama yang menjadi tulang punggung keluarga bekerja merantau di Jakarta juga meninggal beberapa tahun yang lalu, tidak cukup disitu, bahkan ibu itu mengalami sakit stroke sehingga gerakan kaki dan tanganya tidak bisa normal alias berjalan dengan kaki diseret, tangan memakai tongkat penyangga.
Hal itu membuat pemerintah lewat pemdes Kayutrejo kecamatan Widodaren kabupaten Ngawi Jawa – Timur memberi perhatian dengan cara memberinya bantuan BLT DD pada tahun 2022 atau sekitar 3 tahun yang lalu.
Tentu sangat senang ibu Suparti ( 66 ) yang beralamat di dusun Tanjungrejo RT 02/ RW 06, desa Kayutrejo, namun baru 1 atau dua kali mengambil uang BLT yang besarnya sekitar 300 ribu/ bulan itu, anak bungsunya sekolah di Jakarta karena sudah terlanjur dibiayai oleh anak pertamanya yang sudah meninggal itu, dan bu Suparti ikut menemaninya di Jakarta dengan secara periodik tetap pulang ke rumah.
Untuk bisa terus mendapatkan bantuan langsung tunai ( BLT DD) atas saran kasun Tanjungrejo inisial ( Srt), bu Suparti diminta membuat surat kuasa bermetrai padanya dan dikirim lewat WA Handphone, surat kuasa tertanggal 14 April 2022.
Namun anehnya setelah itu, BLT tidak juga kunjung diterima, hingga anak bungsunya lulus sekolah tahun 2024.
Saat dikonfirmasi pihak Suparti dikantor desa Kayutrejo oknum kasun ( Srt) menjawab bahwa BLT selalu cair dan diterima bu Narti ketua RT nya yang sekaligus adik dari bu Suparti ( KPM), namun hal itu dibantah keras oleh ketua RT 02.” saat saya mau klarifikasi ketika rapat desa di kantor desa terkesan pak kasun menghindar terus, saya mau disumpah apapun, saya juga siap dikonfirmasi dengan p. Wo, itu fitnah saya gak Terima, monggo diurus, ” Ungkap bu Rt Narti dengan muka merah padam ketika datang ke rumah awak media melaporkan hal tersebut.
” Setelah itu, saya datang ke rumahnya p. lurah pagi – pagi sekali karena biasanya kalau tidak pagi banget tidak bisa ketemu, saya ingin keadilan, dan jawaban kemana bantuan BLT 3 tahun itu, kalau tidak ada penjelasan kami akan naik, ” terang Suparti saat ketemu kades Kayutrejo.
Kemudian setelah ramai, beberapa harinya kasun dan kades datang kerumah Suparti dan mengatakan agar tidak ribut – ribut, karena tahun 2025 akan diprioritaskan dapat bantuan., ” ya namanya kita orang kecil jelas kalah omong dengan beliau – beliau yang pinter ngomong, apalagi pak lurah, ” ungkap Suparti beberapa saat setelah dituntun duduk sama anak bungsunya ketika datang kerumah awak media.
Hari Jum, at 16/4/25, diwaktu dikonfirmasi via telpon HP, oknum kasun ( Srt), menjawab lain yang intinya tidak merasa menerima surat kuasa, namun ketika ditanya apa nama bantuan yang diterima warganya itu, Srt berdalih lupa, ” seingat saya bantuan itu cuma sekali saja, memakai kartu putih, ” kelitnya.
Ketika dicecar pertanyaan pasti ada datanya, oknum kasun itu akhirnya mengakui kalau bantuan itu digulirkan pada pihak lain atas kebijakkanya sendiri, ” Iya memang salah, gak ada landasan hukumnya baik perbub, perdes, dan tidak ada berita acara pergantian KPM atau keluarga penerima manfaat, ” aku Srt diujung telpon sambil mengatakan kalau saat itu dirinya sedang berada di rumah – sakit. bersambung
Editor : Budi
Published : Red



