Ngawi|AnalisaJatim id, – Badan Amil zakat Indonesia atau Baznas kabupaten Ngawi yang bersekertariat di jalan Brawijaya No.28 Ngawi Selasa 14/1/25 mengunjungi sekaligus memberikan bantuan berupa sembako, dan uang tunai kepada seorang pelajar SMK yang sudah 7 bulan menderita sakit paska operasi laparatomi abdument ( bedah perut ) karena infeksi usus buntu parah plus menyebar, di desa Jatigembol Rt 08/Rw,03, kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi Jawa timur.
Kunjungan dan pemberian bantuan itu diterima langsung oleh Kris Aditya kelas 12, SMK Gajah Mada Kedunggalar,didampingi kedua orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani,dengan difasilitasi oleh awak media Analisa jatim.id.
Saat memberikan bantuan Samsul Hadi,S.H.I, M.pd.I, beserta staf menyampaikan bahwa kedatanganya mewakili Bupati Ngawi mas Ony dan Wabub mas Antok, ” ini dari para muzzaki beramal di Baznas Ngawi,semoga bermanfaat dan bisa meringankan beban pada keluarga, kami doakan segera cepat sembuh dan bisa bersekolah lagi hingga bisa kuliah dan menjadi sarjana,” kata Samsul sambil mengelus- elus punggung sisakit.
Pihak keluarga begitu sangat senang mendapatkan bantuan berupa sembako dan uang tunai tersebut,” Alhamdulillah terimakasih tak terhingga pada beliau – beliau yang telah peduli pada anak kami,” Kris, ini sakit mulai bulan Juli 24, semula demam dibawa ke puskesmas kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Ngawi, dengan diagnosa DB (demam berdarah ) dirawat selama kurang lebih seminggu diruang Picu, karena tidak membaik dan semakin parah perut sakit dan membesar, akirnya keluarga minta dirujuk di RS Muwardi Solo,pihak RS di Ngawi itu menolak dengan alasan masih mampu menangani dan mau diadakan observasi dan tindakan.
Ya kami menunggu lama anak makin parah kami ngotot minta rujuk,akirnya disetujui walau dengan proses alot dan menegangkan, kemudian kami disuruh tanda tangan rujuk atas permintaan keluarga.” Kata Mahfuludin ortu Kris ketika ditanya kronologi sakitnya oleh ketua Baznas Samsul Hadi.
” Nah sampai RSU Muwardi Solo di UGD dirongent ternyata didiagnosa usus buntu dan infeksi parah dan menyebar harus segera dioperasi, setelah dioperasi jatuh kritis tidak sadarkan diri selama hampir 10 hari, kemudian kita juga sudah dimohon tanda tangan untuk berserah diri menata hati, ya karena Allah akirnya anak kami berangsur membaik walau di RS Solo itu hampir 2 bulan penuh, hingga sekarang ini bulan Januari 2025 masih berobat jalan, ya selama itu kami jibakutai dengan tidak bisa bekerja karena harus merawat anak terbaring lemas tidak bisa apa apa, sawah sedikit yang kami punyai terpaksa kami jual buat biaya hidup, ” ungkap Mahfuludin dan istrinya terbata bata,seakan curhat pada pak Samsul.
” Ya berkat mukjizat Allah, bisa diambil hikmahnya, nanti kalau sudah sembuh kami akan usahakan buatkan angkringan sendiri biar gak nyambi kerja diorang lain, ” kata Samsul hadi setelah mengetahui keseharian sisakit dulu setelah pulang sekolah terus bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah kafe daerah Kedunggalar, ” semangat ya nak, lekas sehat , sekolah lagi, dan besok biar jadi sarjana,” kata Samsul lembut menyemangati
Setelah berpamitan pulang ketua Baznas kabupaten Ngawi itu. Juga menyempatkan keliling melihat rumah keluarga sisakit karena sudah terlihat miring, ” rumahnya sudah ndoyong gini, temboknya bahaya mau roboh, akan kita upayakan membantulah, ” ungkapnya pada awak media,kami insyaallah akan kesini lagi,ingatkan ya mas,” katanya pada wartawan. ( Budi )