Analisajatim.id | Blora – Bupati Arief Rohman menegaskan tekadnya untuk menjadikan Blora sebagai kabupaten organik.
Hal ini disampaikan Bupati Arief usai mengikuti Organic Districts World Congress (ODC) ke-3 di Datong, Tiongkok, Cina, pada bulan Agustus 2025. Kongres Organik Dunia tersebut diikuti oleh 25 negara.
Menurut Bupati, langkah ini diambil sebagai jawaban atas kerusakan tanah pertanian sekaligus untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Kondisi Datong mirip dengan Blora. Dulunya (lahannya) tandus, kini berhasil disulap menjadi kawasan subur dengan produksi jagung, sorgum, dan buah-buahan. Ini menjadi inspirasi bahwa tanah rusak bisa dipulihkan dengan sistem organik,” ujarnya, Senin (8/9).
Bupati menjelaskan, kabupaten Blora merupakan populasi ternak sapi terbanyak di Jawa Tengah. Kotorannya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Pihaknya juga akan menggandeng Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk menyukseskan program ini. Bupati mengajak kepada seluruh stakeholder untuk menjadikan tanah bengkok desa dan eks tanah bengkok kelurahan sebagai lahan percontohan penerapan pertanian organik.
“Pendampingan juga disiapkan melalui lebih dari 100 PPL yang akan dilatih khusus. Kita harap, satu desa punya demplot pertanian organik,” tambah Bupati.
Bupati Arief juga menyebut bahwa Pemkab bersama DPRD tengah menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) Organik sebagai payung hukum.
Pihaknya juga akan menggandeng diaspora dan ASN untuk membantu memasarkan hasil panen padi organik.
“Para petani nanti akan kita dampingi dan buatkan sertifikat organik, karena itu penting. Kami coba pemasarannya di internal, seperti ASN, rumah sakit dan juga diaspora,” tandasnya. (Jay)



