ANALISAPUBLIK.COM (Lamongan), –
Pemerintah Kabupaten Lamongan memasuki Awal Musim Kemarau, bersama BPBD Lamongan mewaspadai sembilan wilayah Kecamatan yang Berpotensi mengalami Krisis Air Bersih.
Dari Hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan mengantisipasi lebih awal. Meskipun sampai saat ini, belum ada permintaan pasokan air bersih sebagai dampak kemarau, namun BPBD telah siap memasok air kapanpun dibutuhkan untuk Masyarakat Lamongan.
“Bahkan sampai sekarang, belum adanya laporan dari masyarakat soal kekeringan,”kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muhammad Muslimin, saat dikonfirmasi awakmedia, Sabtu (10/6/2023).
Ada sembilan wilayah kecamatan yang setiap musim kemarau selalu mengalami krisis air bersih. Namun sebagian di antaranya hingga bulan ke sembilan ini tertolong adanya normalisasi embung.Papar M. Muslimin.
Seperti kita ketahui Desa Sukomalo tertolong adanya tiga embung yang baru saja selesai dinormalisasi semua. Sebelum ada normalisasi embung, biasanya pada bulan sembilan sudah kesulitan mencari air.
Muslimin juga menyebutkan, pada 9 kecamatan yang rawan krisis air saat musim kemarau itu biasanya dialami di Kecamatan Lamongan, Sukodadi, Turi, Modo, Glagah, Sarirejo, Kedungpring, Kembangbahu, Karangbinangun dan Sukorame.
Tidak semua Desa di sembilan kecamatan itu mengalami krisis air bersih, hanya sebagian desa yang mengalami kekurangan air bersih.
Lanjut Muslimin, ada wilayah yang membutuhkan air bersih sewaktu-waktu BPBD siap melayani dengan gratis tanpa biaya sepeserpun.
BPBD membeli Air ke PDAM dan diberikan kepada masyarakat secara gratis, Pada prinsipnya, setiap hari BPBD siap memasok kebutuhan masyarakat.
“Sejauh ini belum ada permintaan air bersih. Kalau wilayah kanan kiri jalan Lamongan-Mojokerto sudah terbantu aliran SPAM regional Mojolagres,” tegasnya.
Daerah rawan krisis air bersih di sembilan kecamatan itu dihuni sebanyak 81.405 jiwa menyebar di 39 Desa.
” Kalaupun kebutuhan air mendesak dengan jumlah yang lebih banyak, BPBD memberanikan diri untuk menyewa tangki demi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.” Tandasnya.
Editor. Ind
Publisher Nur