Analisajatim.id, Lamongan — Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Dua inovasi andalan daerah berjuluk Kota Soto ini berhasil masuk nominasi Innovative Government Award (IGA) tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kedua inovasi tersebut yakni Sistem Informasi Pembayaran PBB-P2 (SIMAYA) dan Lamongan Sehat Sejahtera Dengan Kunjungan Rumah (Laserku). Masing-masing mewakili komitmen Pemkab Lamongan dalam dua bidang utama: transformasi digital pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan sosial berbasis empati masyarakat.

SIMAYA merupakan sistem berbasis elektronik (online/web-based platform) yang dikembangkan untuk mengelola administrasi serta pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) secara digital. Melalui inovasi ini, masyarakat dapat melakukan pembayaran pajak di mana saja dan kapan saja, dengan tingkat transparansi yang lebih tinggi.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menjelaskan, kehadiran SIMAYA telah memberikan dampak nyata terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
> “Selain mengutamakan akuntabilitas dan transparansi, inovasi ini juga bertujuan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran, bisa di mana saja dan kapan saja,” ujar Bupati yang akrab disapa Pak Yes saat mempresentasikan inovasi tersebut di ruang sidang utama Lt.3 Gedung A Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (5/11).
Sejak diluncurkan, realisasi PBB-P2 Lamongan mengalami lonjakan signifikan: dari Rp43 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp49,97 miliar pada tahun 2024. Kenaikan ini turut meningkatkan kontribusi PAD sebesar 0,26 persen.
Selain aspek finansial, SIMAYA juga berhasil mendongkrak tingkat kepuasan masyarakat dari 88,84 persen (2022) menjadi 90,07 persen (2024). Capaian ini menunjukkan peningkatan akuntabilitas, partisipasi publik, dan transparansi yang semakin baik dalam pelayanan pemerintah daerah.
Selain inovasi digital, Pemkab Lamongan juga menonjol dengan inovasi sosial non-digital bertajuk Lamongan Sehat Sejahtera Dengan Kunjungan Rumah (Laserku). Program ini berawal dari layanan kesehatan berbasis kunjungan rumah bagi warga rentan, namun kini telah berkembang menjadi program terpadu yang menyentuh aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat.
Hingga saat ini, 5.131 kepala keluarga (KK) telah menerima manfaat dari Laserku. Program tersebut telah menyalurkan bantuan sembako kepada 852 keluarga, bantuan uang tunai kepada 752 keluarga, pemberdayaan ekonomi kepada 114 keluarga, serta perbaikan rumah tidak layak huni bagi 518 keluarga.
Hasil implementasi Laserku juga tampak pada indikator makro daerah. Angka harapan hidup meningkat dari 72,40 menjadi 75,07 tahun, sedangkan indeks kesehatan Lamongan naik dari 0,806 menjadi 0,847 pada tahun 2024.
Bupati Yuhronur menegaskan, keberhasilan dua inovasi ini tidak lepas dari sinergi berbagai pihak dan budaya kerja inovatif di lingkungan Pemkab Lamongan.
> “Keberlanjutan dari seluruh inovasi didukung oleh legalisasi, budaya kerja, dukungan anggaran, partisipasi masyarakat, akademisi, praktisi, swasta, hingga media. Semuanya berkolaborasi dalam semangat melayani,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa seluruh inovasi di Lamongan telah linier dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta selaras dengan program prioritas pemerintah provinsi dan pusat.
Dengan dua nominasi ini, Pemkab Lamongan menunjukkan keseriusan dalam membangun tata kelola pemerintahan yang inovatif, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















