Lamongan | AnalisaJatim. Id, – Sukses menggelar Festival Layang-layang Naga Keresidenan Bojonegoro pada tahun 2022, tahun ini festival tersebut kembali digelar dengan cakupan peserta yang lebih besar, yakni menyasar penghobi layangan naga se-Jawa Timur. Dilaksanakan pada Minggu (24/9), festival di Desa Laren Kecamatan Laren ini berhasil menarik minat dan antusias penghobi layangan naga juga masyarakat sekitar untuk berbondong-bondong memadati dan menyaksikan pelaksanaan lomba di area festival.
Diterangkan Kepala Desa Laren Suyudi, bahwa event ini merupakan event kedua setelah event pertama yang berhasil dilaksanakan pada tahun lalu. Suyudi juga berharap, event yang sudah masuk dalam kalender event Lamongan ini kedepannya dapat digelar lebih besar lagi, dengan menyasar penghobi layangan se-Pulau Jawa.
“Event layang-layang ini adalah yang kedua kali, yang pertama setahun yang lalu kita selenggarakan di lapangan Desa Laren di Lapangan Centong, itu se-eks Keresidenan Bojonegoro, tahun ini kita se-jawa Timur. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa se-Jawa, lebih tinggi lagi. Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan yang telah mensupport kami, dengan memberikan izin bahwa event layang-layang di Desa Laren ini masuk dalam Kalender Event Kabupaten,” ucapnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi hadir untuk membuka pelaksanaan festival, mengapresiasi keberhasilan Laren dalam menyelenggarakan event luar biasa yang sudah menjadi event tahunan Lamongan tersebut.
“Festival Layang-layang 2 di Laren ini luar biasa. Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Lamongan memberikan apresiasi dan dorongan yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya acara siang ini dengan sangat luar biasa. Alhamdulillah setelah yang pertama dulu, dan sekarang festival ini disempurnakan. mudah-mudahan nanti Festival Layang-layang Naga Ketiga bisa diselenggarakan untuk seluruh Indonesia,” harap Yuhronur.
Diikuti oleh berbagai peserta dari beberapa klub layang-layang, individu, juga masyarakat umum ini memiliki ketentuan bahwa layang-layang yang diperlombakan harus berupa layangan naga dengan rangkaian tiga tali, selain itu terkait ukuran tidak ada ketentuan tertentu (berukuran bebas). Adapun aspek yang dinilai adalah konstruksi, harmonisasi dan keselarasan warna layang-layang, tingkat kesulitan dan original karya, start terbang, komposisi warna, juga posisi layang-layang ketika diterbangkan. Festival ini dilaksanakan masih dalam rangka Peringatan HUT ke-78 RI. ( Indra)