Ngawi|Analisajatim.id, – Sungguh ironis sekali, mungkin bisa dikatakan pejabat yang kurang peka terhadap kondisi lingkungan sosial yang sedang kurang baik – baik saja, bagaimana tidak, ditengah ekonomi susah,terbukti kabupaten Ngawi menurut data pusat Statistik ( BPS) menempati rangking 6 daftar kabupaten termiskin di Jatim, malah mengadakan gelar Fashion di Jakarta yang menelan anggaran 400 juta.
Kadin perdagangan, perindustrian dan tenaga kerja ( DPPTK ) Ngawi Kusumawati nilam, mengklaim merasa bangga , ” pencapaian yang luar biasa, seorang disainer berhasil menjual gaun seharga 5 juta Rupiah, ” Kata Nilam Kamis 12/6/25 saat diwawancarai media di lingkup kantor Kabupaten.
Kadin DPPTK yang sempat berlaku intimidatif dengan tim jurnalis yang berusaha bertanya detail terkait program itu, juga berdalih bahwa gelaran itu bertujuan memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri lokal.
Namun hal itu menjadi sorotan tajam dan isu negatif yang menggelinding kencang, banyak menuai kritikan dari kalangan masyarakat, seperti Agus fatoni atau biasa disapa Atong yang sudah dimuat di media online yang mempertanyakan urgensi program itu, ” Sedang beberapa saat lalu ada masyarakat yang bunuh diri terjun dari jembatan karena faktor ekonomi, terus diduga juga mengajak para camat dan beberapa OPD, belum lagi biaya pengerarahan puluhan personel lainya, la iya giat untuk apa, untuk siapa? , relevansi nya dengan ekonomi masyarakat di situasi seperti ini apa?” tanyanya.
Kemudian dipertanyakan peran kadin DPPTK dalam gelar mode yang berjudul IFW atau Indonesia fashion week di Jakarta itu, ” Wuih dengan modal 399 juta… ” komen Atong disalah satu group WA besar di Ngawi, saat menjawab laku gaun satu seharga 5 juta. ( Tim)
Editor : Budi
Published : Red



