Analisajatim.id ( Lamongan), – Pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan Jajaran UPT Puskesmas terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Yang stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis (khususnya protein hewani) pada masa awal kehidupan seorang manusia, atau pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dimulai sejak usia 0 dalam kandungan hingga lahir sampai anak mencapai usia 2 tahun.
Masa ini adalah masa emas (golden) periode seorang manusia. Anak yang tumbuh dengan kondisi stunting akan mengalami gangguan perkembangan kognitif. Bahkan memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga anak akan lebih rentan dan berisiko mengalami penyakit pada usia dewasa nantinya.
Di launching di SMPN I Turi yang dibuka oleh Langsung Camat Turi, Bakti Apianto dan seluruh tamu undangan yang hadir dari berbagai terkait, di wilayah Kecamatan Turi Kab. Lamongan ini. Gerakan Aksi Bergizi ini diberi label Aksi Bergizi FERRAMEG yg artinya Aksi Bergizi Ferros Remaja Putri Hari Rabu Lamongan Megilan (Lamongan Dahsyat) sebagimana yang telah dicanangkan oleh Bapak Bupati Yuhronur Effendi. Kegiatan ini melibatkan ratusan siswi puteri dan pihak sekolah yang sangat antusias mendukung acara menjelang dilakukannya penerimaan raport serta liburan semester genap 2023.
Kemudian, melalui regulasi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting pemerintah berupaya keras untuk menurunkan stunting ini. Telah ditetapkan target penurunan stunting di Indonesia sebesar 14% pada tahun 2024.
Berdasarkan hasil Survai Status Gizi Indonesia (2022) prevalensi stunting di Kabupaten Lamongan sebesar 27,5%, angka ini tentu menjadikan Kabupaten Lamongan, khususnya Kecamatan Turi berusaha sekuat tenaga untuk menekan serendah-rendahnya menjadi 12,3% di tahun 2024 sebagaimana target yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Lamongan.
Sehingga dibutuhkan kerjasama lintas sektoral dan tentu saja seluruh lapisan masyarakat dalam penanggulangan dan penurunan angka stunting termasuk pencegahannya sejak dini, yaitu salah satunya dengan fokus kepada remaja putri melalui kegiatan “Aksi Bergizi”.
Gerakan Nasional Aksi Bergizi merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran siswi putri dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), Konsumsi Gizi Seimbang khususnya sumber protein hewani seperti Ati, Telur, Ikan dan tambahan Sayuran Hijau sebagaimana inovasi di Puskesmas Turi yang dinamai “GEMA ATIKA SAJA” (Gerakan Makan Bersama Ati, Telur, Ikan dan Sayuran Hijau) yang dilakukan di seluruh sekolah setingkat SMP dan SMA
Kepala Puskesmas ( Kapus) Turi, dr. Poedji Hariyani mengatakan bahwa kita harus benar-benar untuk peduli stunting agar 30 tahun mendatang Indonesia tidak kehilangan generasi yang saat ini tengah dibentuk. Sedangkan aktivitas Aksi Bergizi meliputi senam bersama, sarapan sehat, hingga meminum Tablet Tambah Darah serentak dan pencanangan komitmen bersama dari OPD terkait. Ungkap dr Poedji dalam sambutannya. Rabu (21/06/23).
Kemudian, ” para peserta mendapatkan edukasi dari Ahli Gizi Puskesmas Turi melalui penyuluhan yang dibantu oleh program-program lain seperti UKS, Promosi Kesehatan, KIA, Kesehatan Lingkungan dan juga oleh dokter Puskesmas.” Terang Kapus dr.Poedji
Tidak hanya itu, dengan dilaunchingnya acara Aksi Bergizi ini diharapkan seluruh sekolah di Kecamatan Turi setingkat SMP dan SMA akan tergerak untuk membudayakan Siswi Siswi nya dengan mengkonsumsi makan makanan bergizi seimbang serta mengkonsumsi tablet tambah darah secara teratur 1 tablet setiap minggunya, ” sehingga Lamongan benar-benar terbebas dari stunting. Jadi cegah stunting itu sangatlah Penting.” Pungkasnya.
Editor Ind
Publisher Nur